Kamis, Juli 4, 2024
BerandaOtomotifProduksi Massal Baterai Mobil Listrik Canggih Dijadwalkan untuk 2026

Produksi Massal Baterai Mobil Listrik Canggih Dijadwalkan untuk 2026

- Advertisement -

Baterai Solid State: Kunci Kendaraan Listrik, China Incar Produksi Massal

Industri otomotif global menghadapi transisi yang signifikan menuju kendaraan listrik (EV), tetapi keterbatasan teknologi baterai saat ini menghambat kemajuan lebih lanjut. Baterai yang ideal, yang ringan, aman, dan padat, belum dapat diproduksi secara massal, menciptakan hambatan bagi adopsi EV secara luas.

Namun, teknologi mutakhir yang dikenal sebagai baterai Solid State muncul sebagai terobosan yang potensial. Baterai ini diyakini sebagai kunci masa depan kendaraan listrik karena sifatnya yang superior. Berbeda dengan baterai konvensional yang menggunakan elektrolit cair, baterai Solid State menggunakan elektrolit padat, yang menghasilkan kepadatan energi yang lebih tinggi, siklus hidup yang lebih lama, dan keamanan yang lebih baik.

Dengan banyaknya keuntungan ini, banyak perusahaan otomotif telah mengincar teknologi Solid State. Namun, komersialisasi skala besar masih menjadi kendala yang belum terpecahkan, bahkan perusahaan raksasa seperti Toyota pun belum berhasil memproduksi massal baterai ini.

Di tengah tantangan ini, China telah melangkah maju sebagai pelopor potensial. SAIC Motor, produsen mobil terkemuka di China, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berada pada jalur yang tepat untuk memproduksi massal baterai Solid State pada tahun 2026.

MG dan Wuling: Pionir Solid State

Menurut laporan dari Autohome, SAIC Group berencana untuk meluncurkan teknologi baterai Solid State ke merek-merek mobilnya mulai tahun 2025. Rencana tersebut akan dimulai dengan baterai “semi-Solid State”, yang masih menggunakan sejumlah elektrolit cair. Selanjutnya, baterai “all-Solid State” akan menyusul.

Menariknya, SAIC tidak hanya membatasi teknologi ini pada kendaraan listrik, tetapi juga mobil hybrid. Merek-merek mobil di bawah SAIC Group, seperti MG, Baojun, dan Wuling, dijadwalkan untuk menggunakan baterai semi Solid State mulai tahun 2025, dan baterai All Solid State pada tahun 2026.

- Advertisement -

Leading the Charge

Memproduksi baterai Solid State secara massal pada tahun 2026 akan menempatkan SAIC beberapa tahun di depan produsen mobil global lainnya. Sementara Toyota telah menguji prototipe EV Solid State selama bertahun-tahun, mereka tidak mengharapkan produksi skala besar hingga tahun 2030, dengan target awal hanya 10.000 baterai EV per tahun.

Saingan Jepang Toyota, Nissan, bertekad untuk melampaui Toyota dan menargetkan produksi baterai Solid State pada tahun 2028. Namun, China tampaknya berada di jalur yang tepat untuk menjadi yang pertama menguasai teknologi ini, yang akan semakin mengukuhkan keunggulan industri otomotif China di pasar global.

Bagi China, teknologi Solid State juga merupakan bukti kemajuan industri mobil mereka dan menjadi ancaman yang nyata bagi produsen mobil tradisional di Amerika, Jepang, dan Eropa. Keberhasilan produksi massal baterai Solid State akan mempercepat perkembangan kendaraan listrik di China dan semakin memperkuat posisi negara tersebut sebagai pemimpin inovasi otomotif.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular