Suratsuara.com – Jepang sedang pusing karena kelakuan turis-turis Thailand. Negeri Sakura ini mencatat ada banyak turis yang overstay!
Dilansir dari Vietnam Express pada Minggu (17/3), jumlah warga Thailand yang overstay atau tinggal lebih lama dari waktu yang ditentukan meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan turis overstay ini membuat Jepang cemas. Bahkan, Jepang berpikir untuk menangguhkan kebijakan perjalanan bebas visa ke Thailand.
Menurut data dari Departemen Urusan Konsuler, jumlah warga Thailand yang tertangkap karena overstay meningkat dari 8.688 pada tahun 2021 menjadi 11.472 pada tahun 2023.
“Pemerintah Jepang telah mendesak Thailand untuk segera mengatasi masalah ini, dan memperingkat bahwa kebijakan bebas visa dapat dihapuskan pada tahun 2023 jika tidak ditangani,” lapor The Thaiger.
Namun, Thailand merasa ini adalah hal yang dilebih-lebihkan. Chotechuang Soorangura, wakil presiden Asosiasi Agen perjalanan Thailand, mengatakan jumlah wisatawan yang melebihi masa tinggal relati kecil.
“Jumlahnya hanya kurang dari 2% dari 995.500 wisatawan yang keluar dari Thailand pada tahun 2023,” ucapnya.
Pada bulan Januari, 90.600 turis Thailand yang berkunjung ke Jepang. Sementara itu, 74.205 turis Jepang melakukan perjalanan ke Thailand pada periode yang sama, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang.
Kebijakan bebas bisa antara Jepang dan Thailand mulai berlaku sejak Juli 2013 dengan tujuan menghidupkan kembali industri pariwisata setelah bencana pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Kebijakan ini sempat terhenti karena pandemi, namun kembali diberlakukan pada Oktober 2022.