Pendapatan Non-Bunga Menopang Laba Bank Digital, Fee Based Income Meroket
Seiring dengan persaingan ketat di dunia perbankan digital dalam menawarkan bunga simpanan tinggi, beban bunga menjadi momok yang dapat mengikis pendapatan bunga bersih. Akibatnya, pendapatan non-bunga seperti Fee Based Income (FBI) menjadi penyelamat kinerja laba bank-bank digital.
Bank-bank digital yang mengandalkan layanan perbankan berbasis digital memiliki beberapa fitur yang menjadi sumber FBI. Lonjakan pendapatan ini telah tercatat pada beberapa bank digital selama dua bulan pertama tahun 2024, meskipun nilainya masih relatif kecil.
Bank Amar Melonjak 210%
Mengacu pada laporan bulanan per Februari 2024, Bank Amar mencatatkan pertumbuhan FBI tertinggi, yaitu 210% secara tahunan (YoY). Nilai FBI baru Bank Amar tercatat sekitar Rp 310 juta.
BCA Digital Menempel Ketat
Bank digital milik BCA, BCA Digital, mengikuti dengan pertumbuhan FBI sebesar 191% YoY. FBI BCA Digital meningkat dari sekitar Rp 2,12 miliar menjadi Rp 6,17 miliar.
Hibank Menguat 105,88%
Hibank, anak usaha BNI, juga mengalami peningkatan FBI yang signifikan, yaitu 105,88% YoY menjadi Rp 1,05 miliar per Februari 2024. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, FBI Hibank hanya sekitar Rp 510 juta.
Seabank Teratas dari Sisi Nilai
Dari sisi nilai, Seabank, milik Grup Shopee, mencatat FBI tertinggi selama dua bulan pertama tahun 2024, yaitu Rp 17,74 miliar. Pertumbuhan FBI Seabank tergolong mini, hanya sekitar 9,71% YoY.
Kinerja FBI yang kuat turut menopang kinerja laba Seabank yang tumbuh 163,5% secara tahunan menjadi Rp 34,07 miliar pada Januari-Februari 2024. Padahal, pendapatan bunga bersih Seabank turun 19% YoY menjadi Rp 825,94 miliar.
Bank Neo Commerce Turun 7,2%
Namun, tidak semua bank digital mengalami pertumbuhan FBI. Bank Neo Commerce (BNC) menempati peringkat kedua dari sisi nilai FBI namun mengalami penurunan sekitar 7,2% YoY menjadi Rp 16,5 miliar.
Bank Jago Anjlok 71,85%
Penurunan FBI juga dialami Bank Jago, milik ekosistem Goto. Bank Jago mencatatkan penurunan FBI terbesar di antara bank-bank digital lainnya, yaitu 71,85% YoY menjadi Rp 1,05 miliar.
Secara umum, FBI menjadi sumber pendapatan penting bagi bank-bank digital di tengah persaingan bunga simpanan tinggi. Lonjakan FBI telah berkontribusi pada kinerja laba yang positif, meskipun beberapa bank mengalami penurunan.