Perjalanan Terakhir: Mengungkap Perubahan Tubuh saat Menjelang Ajal
Dalam perjalanan dari kehidupan menuju kematian, tubuh manusia mengalami serangkaian peristiwa dan transformasi yang unik bagi setiap individu. Penuaan alami yang berujung pada kematian alamiah adalah satu dari beberapa cara keluarnya roh dari raga, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. James Hallenbeck, spesialis perawatan paliatif dari Universitas Stanford.
Buku “Palliative Care Perspectives” karya Hallenbeck menyoroti bahwa ketika tubuh mulai menyerah pada kematian, individu yang sekarat cenderung kehilangan kesadaran secara bertahap, dimulai dari penurunan nafsu makan hingga hilangnya pendengaran.
5 Transformasi Tubuh saat Menanti Ajal
Berikut adalah lima transformasi yang terjadi pada tubuh manusia saat mendekati ajal:
1. Penurunan Nafsu Makan dan Rasa Haus
Hallenbeck mengamati bahwa sebagian besar orang yang sekarat mengalami berkurangnya nafsu makan dan rasa haus. Alasannya adalah tubuh yang melemah tidak lagi membutuhkan nutrisi dan vitamin sebanyak sebelumnya. Ditambah dengan sistem pencernaan yang kesulitan mencerna makanan, sehingga asupan nutrisi dan cairan menjadi tidak perlu.
2. Bicara yang Terbata-bata
Seiring berkurangnya fungsi tubuh, ucapan akan melambat dan percakapan menjadi sulit. Penarikan diri secara komunikatif sering kali menjadi pertanda bahwa seseorang sedang melepaskan diri dari dunia, yang pada akhirnya akan berujung pada hilangnya kemampuan berbicara karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk tidur atau tidak sadarkan diri.
3. Hilangnya Pendengaran
Pendengaran adalah salah satu indra yang pertama kali berkurang fungsinya saat kematian mendekat. Suara yang semakin samar akan sulit didengar, dan individu yang sekarat mungkin tidak lagi merespons pembicaraan atau bunyi-bunyian dari lingkungan.
4. Kulit yang Dingin dan Menghitam
Saat sirkulasi darah mulai melambat, kulit akan terasa dingin dan membiru. Ini disebabkan oleh terbatasnya aliran darah ke permukaan kulit. Warna kebiruan dapat muncul pada jari tangan, kaki, dan bibir.
5. Pernapasan yang Tidak Teratur
Pola pernapasan individu yang sekarat akan menjadi tidak teratur, beralih dari dalam ke dangkal dan cepat ke lambat. Hal ini terjadi ketika fungsi paru-paru mulai melemah, yang mengakibatkan penurunan asupan oksigen.
Garis waktu kematian bervariasi dari orang ke orang. Beberapa individu mungkin mengalami proses yang cepat, sementara yang lain dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Penting untuk dipahami bahwa setiap kematian adalah unik, dan pemahamannya dapat membantu kita menghadapi momen perpisahan yang menyakitkan ini dengan lebih baik.