Bonus Demografi Indonesia: Kesempatan Emas untuk Memacu Produktivitas dan Kesejahteraan
Indonesia saat ini tengah menikmati bonus demografi, sebuah masa di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Namun, gerbang menuju penuaan populasi telah terbuka, memberikan batas waktu bagi negara ini untuk memanfaatkan kesempatan berharga ini secara optimal.
Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan
“Bonus demografi tidak akan bertahan selamanya,” tegas Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga. “Saat ini, kita harus membangun sistem yang dapat mendorong pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan.”
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kebijakan dan peraturan yang mendukung inovasi serta investasi ramah lingkungan sangat penting untuk memaksimalkan kontribusi SDM sebelum mereka memasuki usia lanjut.
Investasi pada Kesehatan dan Pendidikan
Kesejahteraan masyarakat juga menjadi faktor krusial. Layanan publik berkualitas tinggi, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, merupakan paket kebijakan komprehensif yang menopang produktivitas. Kesehatan yang prima mendorong produktivitas dan menjamin kualitas hidup jangka panjang.
Dividen Produktivitas dari Penduduk Lanjut Usia
Laporan ADB menunjukkan bahwa jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas di negara-negara berkembang Asia dan Pasifik diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050. Ini membuka peluang besar untuk “dividen produktivitas” karena penduduk lanjut usia dapat berkontribusi pada perekonomian dengan keterampilan dan pengalaman mereka.
Menua dengan Baik: Pendekatan Siklus Hidup
Penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk membantu masyarakat menua dengan baik. Pendekatan siklus hidup seumur hidup yang mencakup seluruh populasi harus diadopsi untuk menjamin penduduk lanjut usia yang sehat dan produktif, memaksimalkan kontribusi mereka kepada perekonomian dan masyarakat.
Mengoptimalkan Bonus Demografi untuk Kemajuan Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memanfaatkan bonus demografi sebagai peluang untuk pembangunan nasional. Ini mensyaratkan persiapan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kemnaker RI berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengembangkan program pendidikan vokasi yang selaras dengan peluang lapangan kerja. Peluang pasar kerja domestik dan internasional juga diidentifikasi untuk menghasilkan SDM yang berdaya saing global.
Dengan memanfaatkan bonus demografi secara strategis, Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk masa depan yang sejahtera.