Diklat Wajib bagi Caleg PDIP untuk Perkuat Basis Ideologi
Jakarta – Menyusul sejumlah insiden yang mencoreng citra Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai berlambang banteng moncong putih tersebut bertekad untuk memperkuat basis ideologis kadernya dengan meluncurkan program pelatihan atau diklat wajib bagi para calon legislatif (caleg) dalam waktu dekat.
Ketua Umum PDIP, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya diklat ini untuk membekali kader-kader baru dengan pemahaman yang mendalam tentang platform ideologis partai, serta menanamkan nilai-nilai etika dan disiplin politik.
“Banyak caleg yang akan jadi anggota dewan baru, dan saya kira Ibu Megawati Soekarnoputri sangat konsen agar mereka dimasukkan ke dalam diklat terlebih dahulu,” ujar Ganjar.
Bahkan, lanjut Ganjar, diklat ini wajib diikuti oleh seluruh caleg, termasuk mereka yang memiliki latar belakang atau jabatan penting. Sebagai contoh, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa yang baru bergabung dengan PDIP juga menjalani proses diklat.
“Ketika Pak Andika memakai baju merah PDIP, langsung disampaikan, ‘Dik, tapi kamu juga harus jadi kader dan syaratnya kader adalah menjalani diklat dulu’. Itu cara yang paling adil dan bagus untuk mendapatkan kader yang baik,” jelas Ganjar.
Diklat ini akan dilaksanakan secara internal oleh Badan Diklat partai, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kader-kader PDIP memiliki pemahaman yang kokoh tentang ideologi partai, serta menjunjung tinggi etika dan disiplin politik.
“Badan Diklat partai, kita punya Badiklat,” kata Ganjar.
Keputusan untuk menggelar diklat ini muncul setelah Rakernas V PDIP menghasilkan sejumlah rekomendasi eksternal, salah satunya meminta perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dalam momen yang emosional saat membacakan rekomendasi tersebut, menyampaikan permintaan maaf atas perilaku sejumlah kader yang dinilai tidak menjunjung tinggi etika politik dan melanggar konstitusi dan demokrasi.
Puan menegaskan bahwa PDIP memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang telah memberikan dukungan pada partai tersebut.
“Kepercayaan rakyat harus diwujudkan untuk memperbaiki tiga pilar partai, yaitu struktural, legislatif, dan eksekutif,” kata Puan sambil terisak tangis.
Dengan menguatkan basis ideologis kader melalui diklat wajib, PDIP berharap dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang, sehingga dapat terus menjaga kepercayaan dan dukungan rakyat Indonesia.