Suratsuara.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,42% dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat, 15 Maret 2024.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG ditopang oleh sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjaditop losersdan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjaditop gainers-nya.
Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi Amerika Serikat (AS), neraca dagang Februari,All Time High (ATH) baru IHSG dan pergerakan asing.
Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2%YoYatau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%.
Kemudian, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6%MoMdi Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% danRetail Sales ASnaik ke level 0,6%MoMpada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.
Terkait neraca dagang Februari tercatat surplus USD 0,87 miliar yang menandai surplus 46 bulan beruntun. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor tercatat US$19,31 miliar dan nilai impor USD 18,44 miliar.
“TerkaitAll Time Highbaru IHSG pada minggu lalu, IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru pada level 7.454 pada Kamis 14 Maret 2024 didukung oleh kenaikan saham banking karena sentimen dividen dari perbankan besar BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI,” kata Angga dalam siaran pers, dikutip Senin (18/3/2024).
Pergerakan asing juga menjadi sentimen IHSG pada pekan lalu, di mana arus dana asing cukup fluktuatif dengan net buy 3 hari perdagangan sebesar Rp 945 miliar.
Pada Kamisnet buysebesar Rp 1,8 triliun dan di Jumat ditutupnet sellRp 1,6 triliun saatrebalancing FTSE. Selain itu,ex-date dividendari BBRI dan BBNI juga turut andil dalam arus keluar asing.
Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 18-22 Maret 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan The Fed sertaEx-Date DividenBMRI dan jadwal dividen BBCA.
Angga menjelaskanBI Rateakan dipertahankan pada level 6,00% pada 1H 2024 dan baru mulai turun pada 2H 2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal, sementaraFED Ratediprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.
Ia menambahkanEx-Date DividenBMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-4 di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.
“Yielddividen BMRI mencapai 4,7% hampir 5% dan padaex-dateakan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelahcum date,” pungkasnya.
Disclaimer:Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusaninvestasi.
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 13-15 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi beli sahaminvestor asingmencapai Rp 7,39 triliun.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (16/3/2024), IHSG anjlok 0,73 persen menjadi 7.328,05 dari pekan lalu di posisi 7.381,90.IHSGyang lesu tersebut diikuti kapitalisasi pasar saham bursa terpangkas 1,19 persen menjadi Rp 11.690 triliun dari Rp 11.820 triliun pada pekan lalu.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian merosot 4,94 persen menjadi 18,68 miliar saham dari 19,65 miliar saham. Investor asing menjual saham Rp 1,5 triliun pada Jumat, 15 Maret 2024. Namun, selama sepekan, investor asing beli saham Rp 7,39 triliun.
Adapun pada pekan ini, rata-rata nilaitransaksi harianmelesat 63,45 persen menjadi Rp 17,12 triliun dari Rp 10,47 triliun pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan naik 2,07 persen menjadi 1.233 ribu kali transaksi dari 1.208 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi harga komoditas dan pengumuman rilis dividen emiten perbankan. Ia menambahkan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi bursa saham global yang terkena sentimen kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun menjadi 4,3 persen.
Selain itu BEI menyampaikan, dalam rangka meningkatkan aktivitas investor dalam bertransaksi produk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Waran Terstruktur di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan IDX Investor Reward Program 2024.
Melalui program ini,rewardakan diberikan bagi investor yang aktif bertransaksi ETF dan Waran Terstruktur selama periode 15 Maret-15 September 2024. Semakin aktif investor bertransaksi, maka semakin besar kesempatan memenangkanrewarddengan total Rp250 juta serta berbagai hadiah menarik lainnya.
Untuk mengikuti program ini,investorharus bertransaksi ETF dan Waran Terstruktur melalui 19 perusahan sekuritas yang menjadi peserta program ini. Informasi lebih lanjut mengenai program ini bisa didapatkan dengan mengikuti media sosial resmi BEI dan mengunjungi website BEI http://bit.ly/IRP2024 .