Sabtu, Oktober 5, 2024
BerandaPolitikHari Peringatan Sejarah Heroik Memperingati Kegagalan G30S/PKI

Hari Peringatan Sejarah Heroik Memperingati Kegagalan G30S/PKI

- Advertisement -

Hari Kesaktian Pancasila: Refleksi atas Tradisi yang Tak Tergoyahkan

Pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bukan sekadar sebuah formalitas, tetapi merupakan momen refleksi yang mendalam untuk memperkuat nilai-nilai luhur yang telah menjadi landasan berdirinya negara ini.

Hari Kesaktian Pancasila tidak bisa dipisahkan dari peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Pada malam berdarah itu, tujuh jenderal Angkatan Darat diculik dan dibunuh secara keji oleh kelompok komunis yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi asing.

Tragedi G30S menjadi pengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila, dengan lima prinsip dasarnya, telah terbukti menjadi benteng kokoh yang mampu menangkal segala bentuk ancaman yang ingin memecah belah Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, keadilan sosial, persatuan, kerakyatan, dan Ketuhanan Yang Maha Esa, harus terus dijunjung tinggi dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur inilah kita dapat memperkuat identitas nasional dan menjaga keutuhan NKRI.

Peristiwa G30S menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tragedi ini menunjukkan bahwa kepentingan bangsa harus selalu diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Persatuan dan kesatuan harus diperkokoh tanpa mengenal perbedaan suku, agama, ras, atau antargolongan.

Dengan mengenang peristiwa G30S dan menghayati nilai-nilai Pancasila, kita dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Pancasila bukan hanya sebuah ideologi negara, tetapi juga pedoman moral yang harus dipegang teguh oleh setiap warga negara.

G30S PKI: Momen Kelam dalam Sejarah Bangsa

- Advertisement -

Peristiwa G30S PKI terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, ketika sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan 30 September melakukan pemberontakan bersenjata. Gerakan ini berupaya untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan mengganti sistem politik Indonesia dengan komunisme.

Para pelaku G30S PKI menculik dan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat, yaitu:

* Jenderal Ahmad Yani
* Mayor Jenderal Raden Suprapto
* Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
* Mayor Jenderal Siswondo Parman
* Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
* Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
* Lettu Pierre Andreas Tendean

Jasad para pahlawan revolusi ini dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Peristiwa ini menimbulkan kekacauan dan ketakutan di seluruh Indonesia, yang berujung pada penangkapan massal dan pembunuhan terhadap orang-orang yang diduga terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

- Advertisement -

Setelah mengetahui tindakan tersebut, TNI segera melakukan pengejaran terhadap PKI di bawah komando Mayor Jenderal Soeharto. Jenazah para pahlawan revolusi baru ditemukan pada tanggal 4 Oktober 1965. Setelah itu, jenazah diangkat, dan Presiden Soekarno memimpin upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Presiden Soekarno juga menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi kepada para korban G30S PKI. Pada masa Orde Baru, ada ritual pengibaran bendera untuk memperingati peristiwa G30S dan Hari Kesaktian Pancasila.

Pada tanggal 30 September, bendera dikibarkan setengah tiang, dan pada tanggal 1 Oktober, bendera dikibarkan sepenuhnya. Pengibaran bendera selama dua hari ini dapat diartikan bahwa bendera setengah tiang pada tanggal 30 September merupakan simbol duka nasional atas terbunuhnya sejumlah perwira Angkatan Darat.

Sementara itu, pengibaran bendera penuh keesokan harinya melambangkan kemenangan karena “Kesaktian Pancasila” yang berhasil menghadapi ancaman ideologi komunis.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular