Jumat, November 22, 2024
BerandaInternasionalKetegangan Meningkat di China Selatan Setelah Insiden Kapal Filipina-China

Ketegangan Meningkat di China Selatan Setelah Insiden Kapal Filipina-China

- Advertisement -

Laut China Selatan Memanas: Ketegangan Meningkat Akibat Tabrakan Kapal Filipina dan China

Di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan, sebuah kapal pengangkut pasokan Filipina bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai China, membangkitkan ketakutan akan eskalasi ketegangan. Kedua negara telah mengeluarkan pernyataan yang bertentangan, saling menuding atas insiden tersebut.

Beijing menuduh kapal Filipina mengabaikan peringatannya dan mendekati kapal patroli China “secara tidak profesional”. Otoritas Penjaga Pantai China mengklaim bahwa kapal Manila “secara ilegal menerobos” lautan dekat Karang Ren’ai, yang mereka sebut sebagai Kepulauan Nansha.

Namun, pihak Filipina membalas dengan menyatakan bahwa klaim China “menipu dan menyesatkan”. Angkatan Bersenjata Filipina menegaskan bahwa kapal-kapal China telah melakukan “tindakan ilegal” di zona ekonomi eksklusif Filipina, melanggar kedaulatannya.

Ketegangan di wilayah yang disengketakan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meskipun ada klaim tumpang tindih dari beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina. Beijing telah membangun pulau-pulau buatan dan mengerahkan kapal di perairan ini, memicu kekhawatiran pelanggaran wilayah laut negara lain.

Pada bulan Juni, China memberlakukan aturan baru yang mengizinkan Penjaga Pantai menahan warga negara asing yang diduga masuk tanpa izin di perairan yang disengketakan. Langkah ini dikecam oleh Filipina, yang menyebutnya sebagai eskalasi “sangat mengkhawatirkan”.

Tabrakan kapal terbaru ini telah mengintensifkan ketegangan antara kedua negara. Kedua belah pihak telah menyatakan kesediaan mereka untuk mempertahankan kedaulatan mereka, sehingga meningkatkan risiko konfrontasi lebih lanjut.

Komunitas internasional telah menyuarakan kekhawatiran atas situasi di Laut China Selatan dan menyerukan de-eskalasi. Amerika Serikat, sekutu dekat Filipina, telah menyatakan dukungannya terhadap Manila dan menekankan perlunya menyelesaikan sengketa secara damai.

- Advertisement -

Sementara itu, China membela tindakannya, dengan mengatakan bahwa mereka diperlukan untuk “menegakkan ketertiban di lautan”. Namun, negara-negara lain menuduh Beijing melakukan militerisasi dan mengancam stabilitas regional.

Situasi di Laut China Selatan tetap tidak pasti. Ketegangan antara Filipina dan China terus meningkat, dan dunia internasional mengamati dengan cemas kemungkinan eskalasi konflik di masa depan.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular