Saham BNI Direkomendasikan Beli, Fundamental Solid dan Potensi Pertumbuhan Tinggi
Jakarta, 17 Juni 2024 – Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tengah menjadi sorotan investor asing dan direkomendasikan untuk aksi beli oleh analis sekuritas. Rekomendasi ini dilatarbelakangi oleh fundamental BBNI yang kokoh dan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Analis Equity dari OCBC Sekuritas, Budi Rustanto dan Farrell Nathanael, dalam riset yang dirilis 16 Mei 2024, menyatakan bahwa kinerja BBNI pada tahun ini diperkirakan akan tetap solid. Optimisme ini didasarkan pada capaian positif pada kuartal I dan strategi yang disiapkan manajemen di masa mendatang.
Pertumbuhan Kredit yang Kokoh
Dari sisi kredit, BBNI diproyeksikan menorehkan pertumbuhan sebesar 9% secara year-on-year sepanjang 2024. Pertumbuhan ini diprediksi akan didorong oleh segmen-segmen berisiko rendah, seperti kredit korporasi, kredit konsumen, serta pembiayaan oleh anak perusahaan, seperti Bank BNI Syariah dan BNI Finance.
Sebagai bank dengan reputasi panjang di segmen korporasi, BBNI memiliki jaringan ekspansi yang kuat di sektor ini. Fokus ekspansi pada perusahaan terpercaya dan pelaku utama di berbagai bidang ekonomi akan menghasilkan pertumbuhan berkualitas yang memberikan imbal hasil optimal.
Manajemen BBNI juga berencana mengoptimalkan bisnis turunan dari nasabah korporasi untuk memicu pertumbuhan segmen komersial. Bank ini berniat meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke kisaran 90-91%, sambil selektif dalam penyaluran pinjaman dalam mata uang dolar.
Net Interest Margin yang Stabil
Dari sisi Net Interest Margin (NIM), BBNI diharapkan mempertahankan level 4,2% sepanjang 2024. Upaya tersebut akan didukung oleh sejumlah langkah, antara lain loan repricing secara terbatas dan efisiensi cost of fund melalui diversifikasi sumber pendanaan.
Salah satu strategi diversifikasi pendanaan yang dilakukan BBNI adalah dengan menerbitkan obligasi global untuk mengantisipasi tingginya cost of fund di sektor perbankan saat ini.
Pendapatan Berbasis Biaya yang Meningkat
Selain itu, BBNI akan fokus meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dari berbagai lini usaha, seperti perdagangan valuta asing (forex), sindikasi, dan penjualan surat berharga. Langkah ini akan memperkuat kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Penurunan Credit Cost
Equity Analyst OCBC Sekuritas juga memproyeksikan penurunan credit cost (rasio penyisihan kerugian terhadap total kredit) menjadi sekitar 1% sepanjang 2024. Penurunan ini terutama diprediksi berasal dari segmen korporasi yang memiliki kualitas aset yang sangat baik. Sementara itu, biaya kredit di segmen lain juga diprediksi mengalami sedikit perbaikan.
BBNI juga bertekad menjaga Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet tetap di level sehat sebesar 2%.
Transformasi Berhasil
Aspek lain yang menopang rekomendasi beli untuk saham BBNI adalah keberhasilan transformasi perusahaan selama empat tahun terakhir. BBNI tercatat sebagai bank BUMN yang sukses melewati pandemi COVID-19 dan terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas bisnis.
Pada tahun keempat transformasi, BBNI akan memfokuskan upaya pada peningkatan produktivitas bisnis di level regional, sentra bisnis komersial, dan peremajaan platform transaksi perbankan.
Salah satu inisiatif untuk meningkatkan produktivitas bisnis di wilayah adalah dengan mengoptimalkan peran petugas layanan (customer service) menjadi tenaga pemasar dengan cakupan layanan yang lebih luas.
Valuasi Atraktif
Berdasarkan analisis tersebut, Equity Analyst OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 6.100 per lembar. Valuasi ini didasarkan pada asumsi Return on Equity (ROE) sebesar 13,3%.
Saham BNI saat ini diperdagangkan pada nilai yang atraktif, dengan Price Earning Ratio (PER) 8,7x dan Price to Book Value (PBV) 1,1x. Rekomendasi beli ini menjadi peluang investasi yang menjanjikan bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan tinggi dan fundamental yang solid.