Memburuknya Tren Hemodialisa pada Anak Muda: Bahaya Minuman Kemasan Manis Terungkap
Jakarta – Meningkatnya kasus diabetes pada anak telah memicu lonjakan prosedur hemodialisa atau cuci darah di kalangan muda. Kondisi ini menjadi perhatian serius, karena diabetes menjadi ancaman kesehatan yang signifikan, berpotensi berujung fatal jika tidak ditangani secara dini.
Data terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus tipe-1 pada anak di bawah 18 tahun di Indonesia telah melonjak 70 kali lipat dari tahun 2010 hingga 2023. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tipe-1 terbanyak di Asia Tenggara, menurut International Diabetes Federation.
Lonjakan kasus diabetes pada anak menjadi perhatian yang mengkhawatirkan, dan para ahli medis pun menunjuk pada konsumsi minuman manis kemasan sebagai penyebab utama. Dalam sebuah wawancara di Podcast PWK, dokter Tirta mengungkapkan bahwa minuman manis kemasan, bukan nasi, yang menjadi biang keladi di balik lonjakan diabetes pada kaum muda.
“Dalam satu botol minuman manis pemanis gulanya 20 gram,” kata dr. Tirta, menekankan kadar gula yang sangat tinggi dalam minuman-minuman tersebut.
Meskipun efek negatif minuman manis tidak langsung terlihat, dr. Tirta memperingatkan bahwa dampaknya akan terasa di kemudian hari. “Anak muda di usia 20 tahunan nggak berasa (efek). Efeknya usia 40 tahunan tiba-tiba cuci darah,” ujarnya.
Meningkatnya konsumsi minuman kemasan berpemanis seiring waktu telah mengarah pada tren mengkhawatirkan hemodialisa pada usia muda. “Ada tren hemodialisa di usia 25-35 tahun dan riwayatnya minum manis di dalam botol,” ungkap dr. Tirta.
Kondisi ini menjadi sebuah permasalahan kesehatan yang semakin krusial. Hemodialisa merupakan prosedur yang melelahkan dan mahal, memerlukan berjam-jam perawatan seminggu. Lebih mengkhawatirkan lagi, prevalensi diabetes tipe-1 pada anak di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.
Pakar kesehatan mendesak orang tua dan anak-anak untuk meminimalkan konsumsi minuman manis kemasan. Alternatif minuman sehat seperti air putih dan jus buah segar disarankan untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko diabetes. Dengan mengurangi konsumsi minuman manis, kita dapat melindungi generasi muda dari komplikasi kesehatan yang parah, termasuk hemodialisa di usia yang sangat dini.