Jumat, November 22, 2024
BerandaKesehatanKejadian Mengerikan: Orang Tua Abaikan Kebersihan Saat Memasak Makanan Anak

Kejadian Mengerikan: Orang Tua Abaikan Kebersihan Saat Memasak Makanan Anak

- Advertisement -

Kebiasaan Buruk dalam Mempersiapkan Makanan Anak Berujung pada Kontaminasi Bakteri

Dalam rangka memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia pada 7 Juni 2024, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau orang tua untuk mewaspadai praktik buruk saat menyiapkan makanan anak yang dapat memicu kontaminasi bakteri.

Dokter Moretta Damayanti Fauzi, Sp.A(K), M,Kes, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, mengungkapkan beberapa kebiasaan buruk yang perlu dihindari orang tua agar keamanan pangan bagi buah hati mereka tetap terjamin.

1. Mengabaikan Petunjuk Penyajian

Kebiasaan buruk pertama adalah mengabaikan saran penyajian yang tertera pada kemasan makanan anak. Sering kali, orang tua menghiraukan instruksi ini sebelum menyajikan makanan, yang dapat berdampak pada keseimbangan gizi.

“Penting untuk membaca label secara saksama, termasuk cara menyimpan dan menyajikan. Misalnya, jika disebutkan untuk menggunakan satu sendok, namun orang tua menambahkan air untuk mengencerkannya, itu dapat mengubah kandungan gizinya,” ujar dr. Moretta dalam keterangan persnya, Selasa (4/6/2024).

2. Memanaskan Kembali Makanan Berulang Kali

Kebiasaan sering memanaskan makanan juga dapat merusak nilai gizi, kandungan, dan keamanan makanan anak. Orang tua cenderung memasak makanan anak dalam jumlah banyak agar dapat dihangatkan kembali.

- Advertisement -

Namun, perlu diketahui bahwa memanaskan ulang makanan dapat mengurangi kualitas dan asupannya, terutama untuk masakan sayuran.

“Sayuran tidak disarankan untuk dihangatkan. Memasak sayuran tidak memakan waktu lama, jadi sebaiknya langsung dikonsumsi setelah selesai dimasak,” imbuh dr. Moretta.

3. Menyajikan Makanan yang Jatuh

Apakah orang tua pernah mengambil makanan yang jatuh dan memberikannya kembali kepada anak karena belum lama terjatuh? Kebiasaan ini harus segera dihentikan.

- Advertisement -

“Tidak disarankan untuk mengambil makanan yang jatuh dan memberikannya kembali kepada anak, bahkan jika sudah dibersihkan dengan tisu atau air bersih. Praktik ini berpotensi membuat makanan terkontaminasi bakteri seperti E. coli dan Salmonella,” tegas dr. Moretta.

4. Mencicipi Makanan dengan Sendok Anak

Orang tua juga perlu menghindari mencicipi makanan anak menggunakan sendok yang sama. Ini dapat mentransfer bakteri dari mulut orang tua ke makanan anak, yang berisiko menimbulkan masalah kesehatan.

“Gunakan sendok atau garpu terpisah untuk mencicipi makanan anak. Praktik ini membantu mencegah penyebaran bakteri dari orang tua ke anak,” saran dr. Moretta.

5. Menggunakan Talenan yang Tidak Bersih

Talenan merupakan peralatan dapur penting yang dapat menjadi sarang bakteri jika tidak dibersihkan dengan benar. Orang tua harus memastikan talenan dicuci bersih menggunakan sabun dan air panas sebelum digunakan untuk menyiapkan makanan anak.

“Talenan yang kotor dapat mencemari makanan dengan bakteri seperti Salmonella dan Campylobacter. Cuci talenan secara menyeluruh setelah digunakan untuk men處理生肉或家禽,” ungkap dr. Moretta.

6. Membiarkan Makanan Terurai Terlalu Lama

Membiarkan makanan terurai terlalu lama di suhu ruangan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Orang tua harus segera menyimpan makanan di lemari es setelah tersaji atau membuangnya jika sudah terkontaminasi.

“Makanan yang ditinggalkan pada suhu ruangan selama berjam-jam dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya. Simpan makanan sisa di lemari es atau buang jika sudah terlihat rusak,” ujar dr. Moretta.

7. Menyimpan Makanan dalam Wadah yang Tidak Sesuai

Jenis wadah yang digunakan untuk menyimpan makanan juga mempengaruhi keamanan pangan. Orang tua harus menghindari menyimpan makanan dalam wadah yang terbuat dari logam atau plastik yang mudah rusak.

“Wadah yang rusak dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan dan mencemarinya. Gunakan wadah yang aman untuk makanan dan pastikan makanan disimpan pada suhu yang tepat,” kata dr. Moretta.

Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan keamanan pangan bagi anak-anak mereka. Dengan menghindari kebiasaan buruk dalam menyiapkan makanan, orang tua dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular