Senin, November 25, 2024
BerandaKesehatanWaspada Asma: Deteksi Dini Kunci Perlindungan Masa Depan Pernapasan Anak

Waspada Asma: Deteksi Dini Kunci Perlindungan Masa Depan Pernapasan Anak

- Advertisement -

Asma: Penyakit Kronis yang Mengintai di Indonesia

Jakarta – Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 memperlihatkan prevalensi asma di Indonesia mencapai angka mengkhawatirkan, yaitu 877.531 kasus. Tiga provinsi teratas dengan jumlah penderita asma tertinggi adalah Jawa Barat (156.977), Jawa Timur (130.683), dan Jawa Tengah (118.184).

Data tersebut dipaparkan oleh dr. Freddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia, pada konferensi pers terkait Hari Asma Sedunia yang diperingati setiap 7 Mei.

Dr. Freddy juga menyoroti tingkat kekambuhan asma yang tinggi, terutama pada anak-anak. Survei tersebut menemukan bahwa anak-anak di bawah 1 tahun memiliki tingkat kekambuhan 53,5%, sementara pada usia 1-4 tahun mencapai 66%, dan pada usia 5-14 tahun sebesar 59,8%.

“Deteksi dini memegang peranan penting dalam mengurangi dampak asma, terutama pada anak-anak usia prasekolah,” ujar dr. Freddy. “Dengan mengatasi tantangan terkait asma pada kelompok usia ini, orang tua dan penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi dan menangani gejala asma sesegera mungkin.”

Menyadari besarnya presentase kekambuhan pada anak-anak, AstraZeneca Indonesia berfokus pada deteksi dini asma pada anak usia prasekolah. Salah satu upayanya adalah dengan meluncurkan situs web www.nafaslega.id, yang menyediakan informasi komprehensif mengenai gejala dan penanganan asma pada anak, serta manfaat mengetahui risiko asma sejak dini.

“Kesejahteraan anak menjadi prioritas kami dalam menangani asma. Kami berkomitmen memastikan pengelolaan dan pengobatan asma yang efektif, sehingga anak-anak dapat menjalani kehidupan berkualitas semaksimal mungkin,” kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay. “Ini termasuk dengan mengedukasi orang tua agar dapat membuat keputusan terbaik bagi kesehatan anak mereka.”

Dalam memperingati Hari Asma Sedunia dengan tema “Asthma Education Empowers,” AstraZeneca Indonesia bermitra dengan PrimaKu, mitra resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk memberdayakan orang tua melalui edukasi bertajuk “Kenali Prediksi Asma Pada Balita.”

- Advertisement -

“Harapannya, orang tua memahami kapan harus mencari bantuan medis untuk anak-anaknya,” ujar Esra.

Sementara itu, Ketua UK Respirologi IDAI DKI Jakarta, Dr. Madeleine Ramdhani Jasin SpA (K), menjelaskan bahwa selain riwayat medis dan pemeriksaan fisik, diagnosis asma pada anak juga dapat menggunakan pemeriksaan pendukung.

“Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada anak yang berusia di atas lima tahun dan dapat membantu dalam mengonfirmasi diagnosis asma,” tuturnya. “Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fungsi paru-paru, seperti spirometri dan pletismografi seluruh tubuh.”

Lebih lanjut, Dr. Madeleine menekankan bahwa orang tua perlu mewaspadai gejala-gejala asma pada anak mereka, seperti batuk kronis, mengi, sesak napas, dan nyeri dada.

- Advertisement -

“Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat,” pesan Dr. Madeleine. “Asma dapat dikendalikan dengan baik dengan pengobatan yang tepat dan teratur, sehingga anak-anak dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.”

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular