Perbedaan Hari Raya Idul Adha: Kemenag dan MUI Tegaskan Tak Mengganggu Ibadah
Jakarta – Perbedaan jadwal Hari Raya Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi menjadi sorotan. Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara mengenai hal ini, menekankan bahwa perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan dan tidak menganggu jalannya ibadah.
Kemenag: Sesuai Kriteria MABIMS
Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat, menjelaskan bahwa perbedaan tersebut terjadi karena berbagai faktor, seperti elongasi dan kondisi alam yang berbeda. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu tidak menjadi masalah selama masih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Majelis Ulama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
“Kita tetap pada kriteria MABIMS dan sudah disepakati bahwa tidak hal yang menjadi masalah utama insyaallah,” ujar Saiful.
MUI: Keberagaman Perayaan
Ketua MUI, Abdullah Jaidi, menuturkan bahwa perbedaan antarnegara dalam menetapkan Hari Raya Idul Adha merupakan hal yang wajar. Ia menegaskan bahwa hal ini tidak akan menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam.
“Selisih antarnegara yang terjadi tidak mengusik perbedaan di tengah-tengah. Mungkin ada saudara-saudara kita yang mengikuti dengan istilah puasa pada hari Arafah,” kata Abdullah.
Kesatuan Ormas Islam Indonesia
Abdullah juga menyampaikan bahwa seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Indonesia telah sepakat bahwa 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada 8 Juni 2024. Oleh karena itu, Hari Raya Idul Adha akan dirayakan pada 17 Juni 2024.
“Kita umat Islam Indonesia seluruh ormas-ormas islam sepakat bahwa 1 Zulhijah jatuh esok hari dan Idul Adha yang insyaallah akan kita ramaikan sebagai hari raya kurban akan kita langsungkan pada 17 Juni 2024,” ujar Abdullah.
Imbauan Menjelang Idul Adha
Abdullah mengimbau masyarakat untuk menyemarakkan Idul Adha dengan berbagi rasa kasih antar sesama. Ia juga menyerukan untuk menciptakan suasana damai dan menjaga kerukunan.
“Tentunya kita menciptakan suasana kedamaian, suasana kasih sayang di antara kita dalam hidup ini sehingga apa yang kita harapkan kemudian hari agar bangsa Indonesia ini jadi bangsa yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan di dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Abdullah.
Hasil Pengamatan Hilal di Arab Saudi
Berdasarkan hasil pengamatan hilal di Arab Saudi, ditetapkan bahwa awal bulan Zulhijah 1445 H jatuh pada 7 Juni 2024. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha akan dirayakan pada 16 Juni 2024.
Keputusan ini telah disampaikan oleh Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi setelah menerima laporan pengamatan hilal yang dilakukan pada sore hari tanggal 6 Juni 2024.