Gerindra Usung Andi Iwan Aras Sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan
Makassar – Partai Gerindra telah mendeklarasikan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) sebagai calon gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai tersebut. “Untuk Calon Gubernur Sulsel, sudah Andi Iwan Aras, itu sudah A1 (pasti),” tegas Wakil Ketua Gerindra Sulsel, Najmuddin.
Pemilihan AIA sebagai bakal calon gubernur sejalan dengan aspirasi DPD Gerindra Sulsel yang telah merekomendasikan namanya sejak beberapa waktu lalu. “Rekomendasinya sudah terkunci dan tidak ada lagi dari eksternal. Ini sudah dikunci mati untuk AIA,” ungkap Najamuddin.
AIA merupakan Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus anggota DPR RI. Dengan perolehan 13 kursi DPRD Sulsel pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Gerindra berhak mendapatkan posisi wakil ketua. Namun, untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, Gerindra masih membutuhkan tambahan kursi atau koalisi dengan partai politik lainnya.
Salah satu potensi koalisi yang mencuat adalah dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. AIA dan Adnan diketahui telah melakukan pertemuan intens di media sosial, meskipun belum ada keputusan resmi mengenai pasangan tersebut.
Selain AIA, terdapat dua pasangan calon lain yang juga mengemuka:
* Andi Sudirman Sulaiman, adik kandung Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang juga mantan Gubernur Sulsel, dengan Fatmawati Rusdi Masse, caleg DPR RI terpilih dari Partai NasDem sekaligus mantan Wakil Wali Kota Makassar.
* Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto), dengan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, kader Partai Golkar Sulsel.
Berdasarkan perolehan kursi di DPRD Sulsel, Partai NasDem menjadi pemenang dengan 17 kursi, disusul Partai Golkar dengan 14 kursi, dan Partai Gerindra dengan 13 kursi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing memperoleh delapan kursi, diikuti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan masing-masing tujuh kursi, serta enam kursi untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), empat kursi untuk Partai Amanat Nasional (PAN), dan satu kursi untuk Partai Hanura.
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, Pilkada Sulsel diperkirakan akan berlangsung ketat dan menarik. Gerindra sendiri cukup optimistis dengan peluang AIA sebagai calon gubernur, mengingat basis dukungan yang kuat dari partai dan masyarakat.