Kepemimpinan Adaptif: Kunci Sukses di Era Digitalisasi Layanan
Dalam era pesat perkembangan teknologi digital, kemampuan beradaptasi menjadi kunci utama bagi para pemimpin untuk tetap relevan dan mendorong kemajuan organisasi. Hal ini ditegaskan oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum & Administrasi Negara (Puslatbang KHAN LAN) Republik Indonesia.
“Pemimpin yang adaptif mampu mengimplementasikan teknologi baru secara efektif di dalam organisasinya. Ini merupakan hal penting untuk menghadapi realitas VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang semakin kompleks,” ujar Pelaksana Tugas Kepala LAN Muhammad Taufiq saat berada di Banda Aceh.
Di tengah Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2024, Taufiq menyoroti penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai langkah penting untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik. SPBE diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.
Namun, transformasi ini tidak dapat berjalan optimal tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan menguasai teknologi digital. Pengembangan SDM menjadi kunci utama dalam mewujudkan SPBE yang sukses.
“SDM yang dibutuhkan dalam SPBE adalah mereka yang kompeten dalam memahami dan memanfaatkan berbagai teknologi digital, seperti cloud computing, big data, metaverse, dan artificial intelligence. Mereka juga harus mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan SPBE yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Taufiq.
Dengan semakin berkembangnya kompetensi SDM, kinerja organisasi akan meningkat dan menghasilkan layanan publik yang jauh lebih baik. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa di era digital.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2024 melibatkan beberapa instansi pemerintah, antara lain Pemerintah Kota Banda Aceh, Pemerintah Kota Langsa, Pemerintah Kota Lhokseumawe, dan Pemerintah Kota Sabang. Para peserta diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang adaptif di era digital dan mampu menerapkan SPBE secara efektif di instansi masing-masing.
Selain kemampuan beradaptasi dan pengembangan SDM, Taufiq juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan era digital. “Pemimpin harus mampu membangun sinergi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal organisasi. Mereka juga harus mendorong semangat inovasi untuk terus mengembangkan solusi-solusi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.
Dengan menguasai kunci-kunci keberhasilan di era digitalisasi layanan, para pemimpin diharapkan dapat membawa organisasi yang mereka pimpin menuju kemajuan dan kesuksesan yang berkelanjutan. Bukan hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa di kancah global.