Pengunduran Diri Pimpinan Otorita IKN dan Agenda Kepresidenan di Ibu Kota Baru
Jakarta – Istana Kepresidenan menjadi saksi pengumuman pengunduran diri Bambang Susantono selaku Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil OIKN pada Senin (3/6). Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengonfirmasi berita tersebut.
“Presiden telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Otorita IKN, disusul dengan surat dari Bapak Bambang Susantono sebagai kepala otoritas IKN,” ujar Pratikno.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan rencana Presiden Joko Widodo untuk berkantor di IKN pada akhir Juni atau awal Juli mendatang. Keputusan ini diambil setelah pasokan air baku untuk kawasan tersebut terpenuhi.
“Presiden akan mulai berkantor di IKN setelah pasokan air baku tersedia,” jelas Basuki.
Pemindahan Presiden ke IKN ini juga dibarengi dengan penunjukkan tugas baru untuk Raja Juli Antoni sebagai Pelaksana Tugas Wakil Kepala Otorita IKN. Raja Juli Antoni ditugaskan oleh Presiden untuk menyelesaikan permasalahan lahan di IKN dengan pendekatan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Saya akan fokus pada pengentasan masalah status lahan di IKN melalui kebijakan yang tidak merugikan masyarakat,” tegas Raja Juli Antoni.
MUhammadiyah Menanggapi Pemberian IUP pada Ormas Keagamaan
Dalam perkembangan lain, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyoroti pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Ia menyatakan bahwa belum ada pembicaraan resmi dari pemerintah mengenai hal ini.
“Jika ada penawaran resmi dari Pemerintah kepada Muhammadiyah, maka akan dibahas dengan sangat saksama,” kata Mu’ti.
Indonesia Tegas Bela Palestina
Di ranah internasional, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan sikap tegas Indonesia dalam membela bangsa Palestina. Retno menekankan bahwa Indonesia tetap konsisten dengan prinsip nilai-nilai universal yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan.
“Sampai saat ini pemerintah Indonesia masih kokoh dan konsisten untuk terus membela bangsa Palestina,” ujar Menlu Retno.
Penegasan ini disampaikan dalam kuliah umum yang bertajuk “Diplomasi Indonesia untuk Indonesia” di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Retno menggarisbawahi bahwa sikap konsisten Indonesia dalam membela Palestina telah memperoleh pengakuan dan respek dari dunia internasional.