Pupuk Kaltim Siapkan 270.312 Ton Pupuk Urea dan 79.303 Ton NPK Phonska untuk Petani Indonesia
Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) telah menyiapkan stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani Indonesia pada masa tanam kedua tahun ini. Berkomitmen memastikan kualitas pupuk terbaik dan pasokan yang memadai, Pupuk Kaltim telah mengalokasikan 270.312 ton pupuk urea, 79.303 ton pupuk NPK Phonska, dan 15.749 ton pupuk NPK Formula Khusus.
“Menjelang musim tanam kedua, Pupuk Kaltim terus mengutamakan komitmen kami untuk menyediakan pupuk berkualitas dan memastikan ketersediaannya bagi para petani Indonesia,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.
Selain pupuk bersubsidi, Pupuk Kaltim juga menyediakan stok pupuk non-subsidi sebanyak 450.437 ton urea dan 18.579 ton NPK. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk jelang kuartal ketiga tahun 2024.
Stok pupuk tersebut akan didistribusikan ke wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim, meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh wilayah Sulawesi.
“Tidak hanya ketersediaan stok, kami juga fokus mengawal distribusi pupuk subsidi melalui inovasi dan teknologi,” jelas Budi.
Pupuk Kaltim menerapkan sistem Distribution Planning & Control System (DPCS) untuk memantau distribusi pupuk subsidi secara real-time. Sistem ini dilengkapi dengan peringatan dini (early warning system) untuk memberikan notifikasi jika stok di daerah mulai menipis.
Perseroan juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk KP3, pihak kepolisian, dan pemerintah daerah, untuk mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi. Audit berkala dilakukan untuk mencegah penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
“Kami memaksimalkan penggunaan teknologi Retail Management System (RMS) di tingkat pengecer untuk mengelola stok dan transaksi pupuk secara efisien dan transparan,” imbuh Budi.
Hingga Mei 2024, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 279.737 ton urea bersubsidi, 37.365 ton NPK Phonska, dan 5.555 ton NPK Formula Khusus bersubsidi. Angka tersebut masing-masing mencapai 86%, 83%, dan 50% dari target penyaluran pupuk subsidi tahun ini.
Selain pendistribusian pupuk, Pupuk Kaltim juga berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani Indonesia melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR). Program ini memberikan edukasi dan pendampingan berkelanjutan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi.
“Lewat program MAKMUR, Pupuk Kaltim membantu petani menjadi mandiri dalam menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas petani dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” pungkas Budi.