Pertumbuhan Stabil Kinerja Intermediasi Bank Umum di Jambi
Jambi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja intermediasi bank umum di Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan yang stabil. Per Maret 2024, kredit yang disalurkan mencapai Rp51,41 triliun, meningkat 7,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kinerja intermediasi bank umum di Jambi masih menjanjikan. Per Maret 2024, kredit tumbuh sebesar 7,45 persen, mencapai Rp51,41 triliun,” ujar Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata, di Jambi.
Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan kredit konvensional sebesar 5,98 persen menjadi Rp45,87 triliun, sementara pembiayaan syariah juga tumbuh signifikan sebesar 21,40 persen menjadi Rp5,54 triliun.
Kualitas kredit di Jambi terbilang terjaga, dibuktikan dengan rasio NPL (Non-Performing Loans) sebesar 1,93 persen, lebih rendah dari rasio NPL nasional sebesar 2,23 persen.
Analisis berdasarkan jenis penggunaan menunjukkan bahwa kredit di Jambi masih didominasi oleh konsumsi, dengan porsi 42,60 persen atau senilai Rp21,90 triliun. Sektor modal kerja menempati urutan kedua dengan pangsa 30,32 persen atau Rp15,59 triliun, disusul oleh sektor investasi dengan kontribusi 27,08 persen atau Rp13,92 triliun.
Dari segi kategori debitur, UMKM masih menjadi penerima kredit terbesar dengan porsi 46,34 persen atau Rp23,82 triliun, sedangkan non-UMKM memperoleh 53,66 persen atau Rp27,59 triliun.
Sektor non-lapangan usaha rumah tangga menjadi penopang terbesar penyaluran kredit dengan pangsa 29,05 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 26,49 persen, serta perdagangan besar dan eceran sebesar 16,89 persen.
Lapangan usaha pemilikan peralatan rumah tangga lainnya menduduki peringkat pertama penyaluran kredit dengan nilai mencapai Rp14,93 triliun, disusul oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan (Rp13,62 triliun) dan perdagangan besar dan eceran (Rp8,68 triliun).
Sektor lapangan usaha lainnya yang menerima kredit cukup besar antara lain:
* Pemilikan rumah tinggal: Rp6,28 triliun
* Industri pengolahan: Rp2,31 triliun
* Penyediaan akomodasi dan makan minum: Rp1,23 triliun
* Jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, dan hiburan: Rp1,05 triliun
Pertumbuhan kredit yang stabil dan terjaganya kualitas kredit di Jambi menunjukkan bahwa sektor perbankan di provinsi tersebut mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Dengan terus memantau dan memitigasi risiko, OJK optimis kinerja intermediasi bank umum di Jambi akan terus membaik di masa mendatang.