Kunjungan Dirjen Imigrasi ke PLBN Sei Nyamuk Picu Harapan Pembukaan Kembali Perlintasan Sebatik-Tawau
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk di Sebatik, Kalimantan Utara, baru-baru ini menjadi sorotan menyusul kunjungan Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, pada Rabu (15/5). Pertemuan tersebut menyulut harapan baru bagi masyarakat setempat, yang menantikan dibukanya kembali perlintasan tradisional Sebatik menuju Tawau, Malaysia, pada tahun 2024.
Plt. Kepala PLBN Sei Nyamuk, Hariman Latuconsina, mengungkapkan keyakinannya bahwa kunjungan Silmy Karim akan mendorong realisasi pembukaan kembali perlintasan tersebut. Ia berharap PLBN Sebatik dapat menjadi salah satu titik masuk dan keluar yang dipertimbangkan dalam Perjanjian Lintas Batas (Border Cross Agreement) tahun 2024.
“Dengan kunjungan Dirjen Imigrasi ke Malaysia, kami berharap PLBN Sebatik dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk dalam perjanjian ini,” ujar Hariman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Silmy Karim mengakui potensi besar Kaltara sebagai wilayah dengan banyak penyeberangan laut. Mengingat kondisi geografis tersebut, pihaknya berkomitmen untuk mempersiapkan PLBN Sei Nyamuk dalam mendukung kelancaran administrasi perlintasan orang dan barang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah persiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertugas di PLBN Sei Nyamuk. Sebanyak 10 personel akan mengisi kantor Imigrasi yang berada di gedung utama. Mereka akan dibagi tugas untuk melayani di terminal kedatangan, terminal keberangkatan, dan kantor imigrasi.
“Dalam mempersiapkan anggota, kami mempertimbangkan berbagai tantangan di lapangan, seperti geografis wilayah, ketersediaan SDM, serta fasilitas yang dibutuhkan. Hal ini merupakan sinergi antara Imigrasi hingga ke PLBN,” jelas Silmy Karim.
Selain persiapan SDM, Silmy Karim juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan pengadaan guna mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Ia berharap kantor Imigrasi Kaltara dapat mengantisipasi lonjakan dinamika perlintasan orang yang diprediksi akan semakin meningkat.
“Potensi ekonomi di Indonesia dan Malaysia akan menjadi daya tarik tersendiri, yang akan meningkatkan arus lalu lintas orang. Kami siap mengantisipasi hal tersebut,” tuturnya.
Usai melakukan kunjungan ke PLBN Sei Nyamuk, Silmy Karim melanjutkan perjalanannya ke Tawau, Malaysia, dan selanjutnya menuju Kuala Lumpur. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kerja sama imigrasi antara Indonesia dan Malaysia serta mendorong pembukaan kembali perlintasan Sebatik-Tawau demi kesejahteraan masyarakat kedua negara.