Minggu, November 24, 2024
BerandaInternasional5 Tentara Bayaran Legendaris, Dari Yunani Hingga Viking

5 Tentara Bayaran Legendaris, Dari Yunani Hingga Viking

- Advertisement -

Suratsuara.com – Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) disebut Rusia menjadi tentara bayaran yang berperang bagi Ukraina. Empat di antaranyadinyatakan tewas dalam pertempuran.

Kabar yang bikin geger tersebut dipublikasikan akun Telegram Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (15/3/2024), yang menurutmereka bersumber dari data yang dihimpun Kementerian Pertahanan Rusia.

Data itu mengungkap ribuan tentara bayaran dari berbagai negara yangberpartisipasi dalam perang Ukraina untuk melawan Rusia.

Tentara bayaran seperti yang diungkap Rusia bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Dalam sejarah peperangan, bahkan nun ke sejarah kuno, rombongan tentara bayaran sudah berderap ke lini depan pertempuran.

Saat ini bila bicara soal tentara bayaran, mungkin benak publik langsung tertuju pada kelompok Wagner dari Rusia. Melansir BBC, Sabtu (16/3/2024), Yevgeny Prigozhin mengaku mendirikan Wagner pada tahun 2014.

Tentara bayaran secara teknis ilegal di Rusia dan Wagner sendiri terdaftar sebagai perusahaan militer swasta pada tahun 2022. Komandan lapangan pertama Wagner adalah Dmitry Utkin, mantan perwira pasukan khusus Rusia. Grup ini dinamakan demikian berdasarkan nama samaran Utkin di radio.

Kebanyakan tentara bayaran Wagner awalnya berasal dari pasukan khusus Rusia dan unit elite lainnya. Pada awalnya, kelompok ini diperkirakan berjumlah sekitar 5.000 orang. Namun, tahun 2022, Prigozhin merekrut tahanan dari penjara-penjara Rusia untuk berperang di Ukraina dengan imbalan pengampunan.

Juni 2023, Prigozhin mengatakan kelompok itu memiliki 25.000 pejuang. Wagner juga beroperasi di Suriah, Mali, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Libya.

- Advertisement -

Kembali ke sejarah kuno, beberapa kekuatan tempur yang paling ditakuti di dunia terdiri dari pejuang independen yang tidak bersekutu dengan negara atau raja tertentu. Siapa mereka?

Berikut fakta lima tentara bayaranyang disebut berpengaruh dalam sejarah seperti dilansir history.com, Sabtu (16/3/2024).

Sebagaimana dicatat dalam “Anabasis” karya sejarawan Xenophon, “Ten Thousand” adalah sekumpulan prajurit Yunani yang dikontrak oleh Koresh Muda untuk membantu menggulingkan saudaranya Raja Artaxerxes II dari takhta Persia. Pada tahun 401 SM, “Ten Thousand” terlibat pertempuran dengan pasukan raja di dekat Baghdad.

Sementara “Ten Thousand” bertahan, Koresh tewas. Para jenderal tentara bayaran dikhianati dan dibunuh ketika mencoba bernegosiasi untuk mundur.

- Advertisement -

Di bawah pengejaran pasukan Artaxerxes II dan penduduk asli yang bermusuhan, anggota “Ten Thousand” yang masih hidup berjuang untuk keluar dari wilayah musuh. Setelah memilih Xenophon sebagai salah satu pemimpin baru mereka, pasukan “Ten Thousand” memulai pengembaraan melelahkan selama sembilan bulan yang membawa mereka dari jantung Babilonia hingga ke pelabuhan Laut Hitam di Trapezus.

Meskipun menghadapi penyergapan terus-menerus, cuaca buruk dan kelaparan, mereka tiba di wilayah sahabat dengan hampir tiga perempat jumlah mereka masih utuh. Kisah Xenophon tentang mundurnya “Ten Thousand” dalam pertempuran telah menjadi kisah klasik kepahlawanan dan bahkan menjadi inspirasi film “The Warriors” tahun 1979.

“The White Company” adalah kelompok tentara bayaran yang mengambil bagian terbesar dalam peperangan di Italia pada Abad ke-14. Unit ini pertama kali menjadi terkenal pada tahun 1360-an sebelum jatuh di bawah komando Sir John Hawkwood, seorang Inggris yang dianugerahi gelar kebangsawanan atas jasanya dalam Perang Seratus Tahun.

Dengan Hawkwood sebagai pemimpinnya, “The White Company” dikenal sebagai salah satu tentara bayaran paling elite di Italia. Pasukannya —yang merupakan gabungan budaya petualang Inggris, Jerman, Breton, dan Hungaria— terkenal karena keahlian mereka dalam menggunakan busur besar dan tombak, serta membuat takut lawan dengan serangan mendadak yang sangat cepat dan kesediaan mereka untuk berperang saat cuaca buruk atau bahkan saat malam hari.

Saat ini, Garda Swiss dikenal sebagai pelindung Paus berseragam garis-garis di Vatikan, namun sejarah mereka dimulai dari kelompok tentara bayaran yang berkembang pada masa Renaisans.

Lebih dari satu juta petualang Swiss bertempur mendukung tentara Eropa antara Abad ke-15 dan ke-19. Pasukan ini termasuk tentara Eropa pertama yang menguasai penggunaan tembiang dan tombak kapak melawan musuh yang memiliki lapis baja lebih berat, dan pada tahun 1400-an, taktik revolusioner dan kekejaman mereka telah membuat mereka mendapatkan reputasi sebagai pasukan bayaran terbaik. Tentara bayaran Swiss sering kali bekerja untuk Prancis dan mereka bertempur serta tewas dalam jumlah besar selama Revolusi Prancis.

Kontingen kecil yang terdiri dari 150 tentara Swiss mulai bertugas sebagai pengawal kepausan pada tahun 1506 dan unit tersebut bertahan sebagai penjaga resmi Vatikan, bahkan setelah Swiss melarang warganya bekerja sebagai tentara bayaran.

Masih mengenakan seragam era Renaisans berwarna cerah, Garda Swiss saat ini diharuskan beragama Katolik Roma, memiliki tinggi badan minimal 167 cm, dan memiliki latar belakang militer. Peran mereka seringkali bersifat seremonial, namun di masa lalu mereka diharuskan berjuang untuk melindungi Paus. Dalam satu serangan ke Roma pada tahun 1527, hampir empat perlima anggota Garda Swiss dibunuh saat membela Paus Klemens VII dari penangkapan.

Pertama kali diorganisir pada tahun 1302 oleh petualang Roger de Flor, “The Catalan Grand Company” terutama terdiri dari para veteran Spanyol yang tangguh dalam Perang Vesper Sisilia di Italia. Karena menganggur pada akhir konflik, De Flor dan tentara bayarannya mengontrak diri mereka ke Kaisar Bizantium Andronicus II, yang membawa mereka ke Mediterania Timur untuk melawan invasi Turki Ottoman. Pasukan Catalonia yang berkekuatan 6.500 orang berhasil mengusir Turki dari Konstantinopel, namun kecenderungan mereka untuk melakukan perampokan dan penjarahan juga memicu kemarahan Bizantium.

Pada tahun 1305, De Flor dan sekitar 1.300 anak buahnya disergap dan dibunuh oleh sekelompok tentara bayaran lain yang dipekerjakan oleh kaisar.

Alih-alih bubar, orang-orang Catalan yang masih hidup malah memulai salah satu petualangan paling berdarah dan paling membingungkan dalam sejarah militer abad pertengahan. Menyusul upaya yang gagal untuk mendirikan negara terlarang di Gallipoli, mereka berbaris ke Yunani dan mendapatkan pekerjaanpada Adipati Athena atau Duke of Athens. Namun, ketika perselisihan muncul mengenai gaji yang tidak dibayar, “The Catalan Grand Company” sekali lagi berperang dengan mantan majikan mereka.

Setelah menghancurkan tentara Yunani dan membunuh adipati pada Pertempuran Kephissos tahun 1311, mereka secara de facto menjadi penguasa Kadipaten Athena atau Duchy of Athens. Hebatnya, tentara bayaran berhasil mengonsolidasikan kekuasaan mereka dan menguasai sebagian besar wilayah Yunani selama lebih dari 75 tahun hingga pasukan dari Florence akhirnya mengalahkan mereka dalam pertempuran.

Keturunan orang Norse yang awalnya berkelana ke selatan sebagai bajak laut dan pedagang, “The Varangian Guard”, adalah sekelompok tentara bayaran Viking yang dibayar untuk menjadi pengawal pribadi Kaisar Bizantium. Garda ini pertama kali menduduki jabatannya pada akhir Abad ke-10 pada masa Kaisar Basil II, yang lebih memilih orang-orang barbar yang memegang kapak dibandingkan rekan senegaranya yang mudah korup.

Unit ini segera terbukti berguna dalam menumpas pemberontakan dan mereka kemudian bertugas sebagai pelindung Konstantinopel selama lebih dari 200 tahun.

Pada awalnya, “The Varangian Guard” hampir seluruhnya terdiri dari orang-orang Viking yang suka berkelahi dan suka minum-minum, tetapi pada akhir Abad ke-11 barisan mereka mulai diisi oleh orang-orang Inggris, Normandia, dan Denmark. Masuk ke unit bukanlah tugas yang mudah. Mereka harus menunjukkan kehebatan dalam pertempuran dan dipaksa membayar sejumlah kecil emas sebagai biaya masuk. Namun, hadiah yang diberikan kepada kaum Varangian memastikan bahwa anggotanya menjadi sangat kaya dan beberapa bahkan mencapai posisi kekuasaan yang sangat besar.

Salah satu pengawal paling terkenal adalah Harald Hardrada, yang kemudian mengklaim takhta Norwegia.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular