Perjuangan Heroik Inara, Bocah Dua Tahun yang Berjuang Melawan Penyakit Langka
Di antara hiruk pikuk kehidupan kota, kisah pilu seorang gadis kecil bernama Inara menyentuh hati banyak orang. Sejak lahir, ia ditakdirkan bergulat dengan Atresia Bilier, penyakit langka yang menghambat aliran cairan empedu di tubuhnya.
Kondisi Inara yang mengkhawatirkan mengharuskannya menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak dini. Cangkok hati dan operasi Kasai menjadi satu-satunya harapan hidup baginya. Namun, biaya pengobatan yang mencapai ratusan juta rupiah, bahkan dengan bantuan BPJS, menjadi beban berat bagi kedua orang tuanya.
Di tengah perjuangannya melawan penyakit, Inara sempat lepas dari pengawasan medis. Hal ini berakibat fatal, menyebabkan pernapasannya terhambat parah hingga akhirnya harus dioperasi Kasai. Tragedi demi tragedi menguji ketabahan keluarga kecil ini.
Pada saat yang menentukan, saat operasi Kasai berlangsung, sebuah keajaiban terjadi. Setelah dinyatakan meninggal dunia selama 48 menit, Inara secara luar biasa berhasil bangkit kembali. Namun, perjuangannya jauh dari kata selesai. Biaya pengobatan yang menguras kantong membuat kedua orang tuanya terpaksa menunda pengobatannya beberapa kali.
Ayah Inara, Heru, rela menjual sepeda motornya yang menjadi sumber penghasilannya sebagai ojek daring demi membiayai pengobatan anaknya. Kini, ia terpaksa menggunakan sepeda motor adiknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ibunda Inara, Lina, tak kuasa menahan haru saat menceritakan kondisi putrinya. “Anak saya sempat dinyatakan meninggal selama 48 menit setelah operasi, tapi alhamdulillah, dia kuat dan bangkit lagi,” tuturnya.
Perjuangan tak kenal lelah Inara dan orang tuanya menginspirasi banyak orang. Kisahnya menjadi pengingat bahwa di tengah kesulitan hidup selalu ada harapan dan keajaiban yang dapat terjadi. Bantuan dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk meringankan beban keluarga kecil ini dalam memberikan perawatan terbaik bagi Inara.