Senin, November 25, 2024
BerandaKesehatanKasus Chandrika Chika Ungkap Bahaya Vaping Bagi Kesehatan

Kasus Chandrika Chika Ungkap Bahaya Vaping Bagi Kesehatan

- Advertisement -

Rokok Elektrik: Ancaman Tersembunyi yang Mengincar Penggunanya

Jakarta – Penggunaan rokok elektrik atau vape kembali menjadi sorotan menyusul penangkapan selebriti Chandrika Chika oleh pihak kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba. Insiden ini mengungkap sisi gelap vape, yang ternyata menyimpan potensi bahaya kesehatan yang serius bagi penggunanya.

Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja, atau yang dikenal sebagai liquid THC. “Barang bukti yang diamankan adalah 1 pods vape yang berisi cairan mengandung ganja atau liquid THC,” ungkap AKP Reksa Anugrah, Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (23/4/2024).

Temuan ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada terhadap penggunaan vape di kalangan anak-anak dan remaja. Sebagian masyarakat menganggap vape sebagai alternatif yang lebih sehat dari rokok konvensional, namun pandangan ini terbukti keliru.

“Penelitian telah mengungkapkan bahwa sering mengisap vape dapat meningkatkan risiko gagal jantung,” ungkap dr. Adam Prabata, Dokter Umum, melalui unggahannya di akun Instagram @adamprabata.

Peningkatan risiko gagal jantung bagi pengguna vape cukup signifikan, mencapai 19% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengisap vape.

“Peningkatannya itu bisa mencapai 19% lebih tinggi risikonya dibandingkan orang yang tidak pernah nge-vape,” tulis Adam.

Lebih lanjut, studi di Unitu Point, Kamis (25/4/2024), menyingkap mekanisme berbahaya vape pada tubuh. Nge-vape dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri menjadi lebih tidak stabil dan lebih mudah pecah. Jika hal ini terjadi, dapat terbentuk gumpalan di pembuluh darah yang mengarah pada serangan jantung atau stroke.

- Advertisement -

Dalam jangka pendek, penggunaan vape dalam waktu 30 menit dapat meningkatkan kadar adrenalin, sehingga meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung secara signifikan.

Temuan-temuan terbaru ini menunjukkan bahwa vape bukan sekadar pengganti rokok yang lebih aman, tetapi mengandung ancaman kesehatan yang serius. Waspada terhadap penggunaan vape sangat penting, terutama bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Orang tua dan pihak berwenang harus bekerja sama untuk mencegah penyebaran penggunaan vape dan melindungi masyarakat dari konsekuensi negatifnya.

Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan telah mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba, termasuk penggunaan vape yang tidak tepat. Langkah ini penting untuk menegakkan hukum dan melindungi kesehatan masyarakat.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular