Xi Jinping Tekankan Kerja Sama, Hindari Persaingan dengan AS dalam Kunjungan Menlu Blinken
Beijing – Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pesan penting kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang mengunjungi Beijing pekan ini. Xi menekankan pentingnya hubungan kerja sama antara kedua negara kekuatan ekonomi terbesar di dunia, alih-alih menjadi rival.
Dalam pertemuannya dengan Blinken, Xi mengakui adanya beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan dalam hubungan Tiongkok-AS. “Namun, kedua negara seharusnya menjadi mitra, bukan rival,” tegas Xi kepada Blinken.
Blinken, yang berkunjung ke Tiongkok untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun, bertemu dengan jajaran pejabat tinggi di Beijing. Pejabat AS menyatakan bahwa Blinken akan membahas isu-isu sensitif seperti perang Rusia-Ukraina, Taiwan, dan perdagangan.
Xi, dalam pertemuannya dengan Blinken di Aula Besar Rakyat, mengungkapkan bahwa Tiongkok dan AS telah membuat beberapa kemajuan positif sejak pertemuannya dengan Presiden Joe Biden di AS tahun lalu. Namun, Xi mengingatkan bahwa masih banyak masalah yang memerlukan penyelesaian.
“Kami berharap AS juga dapat melihat perkembangan Tiongkok secara positif. Ketika masalah mendasar ini terselesaikan… hubungan kita akan benar-benar stabil, membaik, dan bergerak maju,” ujar Xi kepada Blinken.
Pesan Xi ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi sebelumnya memperingatkan Blinken bahwa tekanan AS dapat menyebabkan “kemerosotan ekonomi”, saat Blinken menyampaikan kekhawatiran tentang berbagai masalah, termasuk dukungan Beijing terhadap Rusia.
Wang juga menegaskan bahwa isu Taiwan merupakan “garis merah pertama” yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan Tiongkok-AS.
Blinken menggambarkan pembicaraannya dengan Wang di Wisma Tamu Negara Diaoyutai, yang berlangsung selama lebih dari 5,5 jam, sebagai “ekstensif dan konstruktif”.
Tiongkok telah menyatakan kekesalannya atas tekanan ekonomi dari pemerintahan Biden, seperti larangan ekspor semikonduktor dan upaya untuk memperoleh aplikasi TikTok dari pemiliknya di Beijing.
Wang menyatakan kepada Blinken bahwa hubungan kedua negara “mulai stabil” setelah pertemuan Xi-Biden di San Francisco pada November tahun lalu. Namun, ia juga mencatat bahwa “faktor-faktor negatif” terus meningkat dalam hubungan mereka.
Kunjungan Blinken ke Tiongkok menjadi kesempatan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara. Pemimpin kedua negara menyadari pentingnya menghindari persaingan yang meningkat menjadi konflik. Kerja sama dan dialog diplomatik tetap menjadi kunci untuk menjaga stabilitas hubungan Tiongkok-AS dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia.
Para ahli berpendapat bahwa pesan Xi kepada Blinken menunjukkan keinginan Tiongkok untuk memperbaiki hubungan dengan AS. Namun, mereka juga menekankan bahwa penyelesaian masalah-masalah mendasar, seperti isu Taiwan dan dukungan terhadap Rusia, akan menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan komitmen dan kemauan politik dari kedua belah pihak.