Suratsuara.com – Kehidupan politik seringkali membawa sorotan yang intens terhadap anggota keluarga para pemimpin. Bobby Nasution, yang baru-baru ini diangkat sebagai Wali Kota Medan dan juga menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi pusat perhatian media belakangan ini. Alasannya bukan hanya karena kariernya yang meroket, tetapi juga karena pemberian Satyalancana Karya Satya dari Jokowi yang diterimanya.
Pemberian penghargaan tersebut memunculkan beragam reaksi dari berbagai kalangan. Ada yang memandangnya sebagai langkah politik, sementara yang lain menilainya sebagai pengakuan atas dedikasi dan kinerja Bobby Nasution. Namun, apa sebenarnya kata Bobby Nasution sendiri terkait pemberian penghargaan tersebut?
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Bobby Nasution berbicara secara terbuka tentang penghargaan yang diterimanya dan bagaimana ia melihat hal tersebut. Menurutnya, penerimaan Satyalancana Karya Satya merupakan suatu kehormatan yang besar baginya. Ia menyatakan bahwa penghargaan tersebut bukanlah semata-mata karena hubungan keluarga, melainkan juga sebagai pengakuan terhadap kontribusinya dalam pelayanan publik dan pembangunan kota Medan.
Bobby Nasution menegaskan bahwa karier politiknya dibangun atas dasar kerja keras dan dedikasi untuk melayani masyarakat. Sejak menjabat sebagai Wali Kota Medan, ia telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan kota tersebut, termasuk dalam bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Menurutnya, pemberian penghargaan tersebut merupakan bukti dari apresiasi atas upaya-upaya tersebut.
Namun demikian, Bobby Nasution juga menyadari bahwa sebagai menantu dari seorang presiden, dirinya akan selalu menjadi sorotan publik. Ia berharap agar kritik atau pandangan negatif terhadapnya tidak hanya didasarkan pada hubungan keluarga, tetapi juga pada kinerja dan kontribusinya sebagai seorang pemimpin.
Dalam menghadapi pandangan yang beragam dari masyarakat, Bobby Nasution menekankan pentingnya untuk tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Ia berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Medan, tanpa terpengaruh oleh pro dan kontra yang ada.
Dengan sikap yang tegas namun tetap rendah hati, Bobby Nasution memperlihatkan bahwa penerimaan Satyalancana Karya Satya bukanlah semata-mata sebagai hasil dari hubungan keluarga, tetapi juga sebagai pengakuan atas dedikasi dan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Ia siap mengemban tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan penuh integritas dan komitmen, demi terwujudnya kemajuan yang berkelanjutan bagi kota Medan dan Indonesia pada umumnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama 14 kepala daerah lainnya.
Penghargaan itu dikaitkan dengan status Bobby yang merupakan menantu Jokowi. Bobby pun merespons hal tersebut.
“Kalau tanya itu, tanya sama yang ngasih (presiden). Kami kan dikasih dari yang disampaikan (Mendagri) tadi, kami dengarkan,” kata Bobby usai peringatan Hari Otonomi Daerah 2024 di Balai Kota Surabaya, dilansir detikJatim, Kamis (25/4/2024).
Mendagri Tito Karnavian mewakili Presiden Jokowi menyematkan penghargaan Satyalancana tersebut. Jokowi sendiri batal hadir. Menurut Bobby, penghargaan itu diberikan melalui proses penilaian yang dilakukan berbagai pihak terkait.
“Tentunya nilai itu kan nggak ada faktor tambahan, cara penilaiannya sama. Kalau tanya tentang itu, ya jangan tanya kepada yang diberi penilaian,” kata Bobby.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut. Hal itu menjadi motivasi dirinya untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Ini yang kami tekankan terus-menerus. Bagaimana pelayanan itu mudah, cepat, dan transparan. Mana yang memang ada bayaran, ya kami informasikan. Kalau memang tidak ada bayaran dioptimalkan, tidak ada lagi pungli, penitipan-penitipan itu,” ucap Bobby.
Suami Kahiyang Ayu tersebut lalu mendoakan warga Kota Medan agar diberi keberkahan.
“Untuk seluruh masyarakat Medan, mudah-mudahan bisa diberikan keberkahan. Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintahnya, melainkan untuk masyarakatnya juga,” pungkasnya.