Senin, November 25, 2024
BerandaNewsPabrik Nikel JK di Sulawesi Resmi Beroperasi

Pabrik Nikel JK di Sulawesi Resmi Beroperasi

- Advertisement -

Smelter PT BMS Dimulai, Jusuf Kalla: Kebanggaan Nasional dengan Tenaga Lokal

Jakarta – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengekspresikan rasa bangganya atas operasional Smelter PT Bumi Mineral Sulawesi Selatan (BMS) milik perusahaan pribadinya, Kalla Group. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, JK menyaksikan langsung proses peleburan nikelore menjadi ferronikel di pabrik tersebut.

“Ini merupakan wujud nyata kontribusi swasta dalam pengembangan industri hilir pertambangan di Indonesia. Kita patut bangga karena Smelter milik Kalla Group sudah mulai berproduksi setelah menjalani proses pembangunan dalam lima tahun terakhir,” ujar JK, Kamis (25/4/2024).

Smelter PT BMS tersebut memiliki keunikan tersendiri, yaitu penggunaan tenaga kerja dalam negeri yang mencapai 80%. “Ini membuktikan bahwa kita mampu mengolah sumber daya alam kita sendiri dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal,” kata JK.

Tidak hanya itu, Smelter PT BMS juga menggunakan energi hidro untuk operasionalnya, sehingga menjadikannya fasilitas industri yang ramah lingkungan. “Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong industri hijau dan berkelanjutan,” ungkap JK.

Dalam kesempatan itu, JK juga mengumumkan rencana pengembangan smelter lebih lanjut. “Kami berencana membangun Smelter kedua, ketiga, dan keempat dalam dua tahun ke depan. Ini akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia,” katanya.

Target produksi pabrik Smelter 1 PT BMS diperkirakan mencapai 33 ribu hingga 36 ribu ton per tahun, sedangkan pembangunan pabrik Smelter 2 untuk nikel sulfat sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik telah mencapai progres 40%.

“Kami memastikan setiap Smelter yang dibangun akan menyerap setidaknya 1.000 tenaga kerja, dan kami memprioritaskan pekerja dalam negeri. Hanya di bagian konsultan saja yang kemungkinan akan menggunakan tenaga kerja dari China,” tegas JK.

- Advertisement -

Selain membuka lapangan kerja, pembangunan Smelter PT BMS juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. “Dengan mengolah nikel menjadi produk bernilai lebih tinggi, kita bisa mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah,” kata JK.

Rencananya, PT BMS akan menggelar soft launching untuk Smelter tersebut pada Agustus 2024 mendatang. Saat ini, pabrik tersebut telah mempekerjakan 1.500 orang tenaga kerja dan terus melakukan perekrutan untuk pengembangan smelter berikutnya.

Kehadiran Smelter PT BMS di Sulawesi Selatan merupakan bukti nyata komitmen swasta dalam mendukung pembangunan industri nasional. Harapannya, fasilitas ini dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah dan berkontribusi pada kemajuan industri pertambangan Indonesia.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular