Iran Menolak Tuduhan Israel, Mengecilkan Serangan Isfahan
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan tegas menolak tuduhan Israel sebagai dalang serangan baru-baru ini di Isfahan, Iran. Dalam sebuah wawancara dengan Tom Llamas dari _NBC News_, Amir-Abdollahian mengecilkan serangan tersebut, menyebutnya sebagai “mainan” yang dimainkan oleh “anak-anak”.
Sumber-sumber pejabat Amerika Serikat, sekutu Israel, mengklaim bahwa ledakan di Isfahan adalah serangan balasan Tel Aviv atas serangan pesawat tak berawak dan rudal dari Teheran pekan lalu. Namun, pemerintah Iran membantah adanya serangan asing di wilayahnya.
“Apa yang terjadi semalam bukanlah serangan,” kata Amir-Abdollahian. “Itu lebih seperti mainan yang dimainkan oleh anak-anak kita, bukan drone,” ujarnya dengan nada mencemooh.
Amir-Abdollahian menyatakan bahwa Iran tidak memiliki bukti hubungan antara serangan tersebut dan Israel. Ia juga menyebut laporan media asing tentang insiden tersebut tidak akurat.
Sementara itu, kantor berita Iran _Fars_ melaporkan tiga ledakan yang terdengar di dekat area Qahjavarestan, di dekat bandara Isfahan, dan pangkalan udara militer ke-8 Shekari di Provinsi Isfahan pada Jumat (19/4). Kantor berita _IRNA_ menyatakan tidak ada kerusakan besar akibat ledakan tersebut.
Fasilitas nuklir di Isfahan dinyatakan “sepenuhnya aman” setelah laporan ledakan tersebut, menurut kantor berita _Tasnim_.
Juru bicara Pusat Siber Nasional Iran, Hossein Dalirian, mengatakan bahwa tiga drone “berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara negara ini, tidak ada laporan tentang serangan rudal untuk saat ini”. Namun, ia tidak menyebutkan pihak yang meluncurkan drone tersebut.
Seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada _Reuters_ bahwa sejauh ini tidak ada rencana untuk merespons insiden tersebut. Pejabat tersebut juga menyatakan bahwa belum jelas siapa yang berada di balik serangan ini.
Amir-Abdollahian menegaskan bahwa Iran tidak berencana untuk merespons, kecuali Israel melancarkan serangan signifikan terhadap kepentingan negaranya.
“Selama tidak ada petualangan baru Israel terhadap kepentingan kami, maka kami tidak akan memberikan reaksi baru apa pun,” katanya.
Namun, Amir-Abdollahian memperingatkan bahwa “jika Israel mengambil tindakan tegas terhadap negara saya dan hal ini terbukti oleh kami, maka respons kami akan segera dan maksimum, dan akan membuat mereka menyesalinya.”
Israel menolak mengomentari laporan serangan di Iran. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu enggan mengonfirmasi keterlibatan Tel Aviv dalam insiden tersebut.
Iran dan Israel memiliki sejarah panjang ketegangan. Kedua negara saling menuduh melakukan serangan, perang siber, dan sabotase. Serangan terbaru di Isfahan telah meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi antara kedua negara rival tersebut.