Kolaborasi Ibu Kota Baru Indonesia dan Brasil: Memajukan Pertumbuhan dan Pembangunan Berkelanjutan
Dalam upaya membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Distrik Federal Kota BrasÃlia, Brasil, salah satu kota ibu kota baru yang telah sukses berkembang. Kolaborasi ini bertujuan untuk menggali pengetahuan dan praktik terbaik dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi dan politik yang berkelanjutan di tengah negara.
Kepala OIKN, Bambang Susantono, menekankan bahwa pengalaman Kota BrasÃlia dalam membangun kota dari awal sangat berharga bagi IKN. Kunjungan delegasi OIKN ke BrasÃlia memungkinkan mereka mempelajari sejarah pemindahan dan perencanaan kota, serta tantangan dalam mengelola pengembangan urban, termasuk perumahan dan transportasi.
“Selain pengembangan kota, kami juga sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan kota pintar, inisiatif penghijauan, pembangunan infrastruktur, komunitas tangguh dan inklusif, serta mitigasi iklim dan perencanaan komunitas,” jelas Bambang Susantono. Ia menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil, yang akan menjadi tuan rumah G20 tahun ini.
Gubernur Kota BrasÃlia, Ibaneis Rocha, menyambut baik kerja sama ini, mengingat Kota BrasÃlia saat ini juga sedang meremajakan diri di usia ke-64. Ia menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman dan bekerja sama dalam membangun dua kota monumental yang menjawab tantangan urban saat ini.
Kota BrasÃlia sendiri merupakan kota yang dirancang dan dibangun khusus untuk menjadi ibu kota Brasil pada tahun 1960. Sejak saat itu, kota ini telah menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, serta diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO berkat arsitektur modernnya yang khas.
Pertukaran pengetahuan dengan Kota BrasÃlia melengkapi kolaborasi OIKN sebelumnya dengan ibu kota baru lainnya, seperti Astana (Kazakhstan), Canberra (Australia), Singapura, dan Shenzhen (Tiongkok). Kerja sama ini bertujuan untuk membangun kota-kota baru yang hijau, cerdas, tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur bertujuan untuk menciptakan kota yang mengedepankan konsep tersebut. Dengan luas sekitar 256.000 hektar, IKN akan memiliki 25% area bangunan, 65% hutan tropis, dan 10% lahan pertanian. Kota ini juga menargetkan emisi nol pada tahun 2045.
Kolaborasi dengan Kota BrasÃlia diharapkan dapat memperkaya pengetahuan OIKN dalam mengembangkan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan politik baru yang seimbang dan berkelanjutan di Indonesia.