Selasa, November 26, 2024
BerandaNewsMobil Terlaris di Indonesia Mengisi Padatnya Lalu Lintas Negeri

Mobil Terlaris di Indonesia Mengisi Padatnya Lalu Lintas Negeri

- Advertisement -

Penurunan Signifikan Menghantam Penjualan Mobil di Kuartal Pertama 2024

Industri otomotif nasional mengalami kemerosotan dalam penjualan mobil selama tiga bulan pertama tahun 2024. Data dari PT Astra International Tbk menyingkap penurunan tajam sebesar 23,8% secara year-on-year (YoY). Jumlah penjualan wholesales (dari pabrikan ke dealer) mencapai 215.069 unit selama periode Januari hingga Maret 2024, jauh di bawah angka 282.601 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan keseluruhan, penjualan wholesales mobil nasional mengalami sedikit peningkatan bulanan sebesar hampir 5,6% menjadi 74.724 unit pada Maret 2024, dibandingkan dengan 70.698 unit pada Februari 2024.

Toyota Memimpin Pasar, Peugeot Merosot

Toyota dan Lexus tetap kokoh di puncak pangsa pasar mobil nasional dengan penjualan wholesales mencapai 66.338 unit hingga Maret 2024. Posisi kedua ditempati oleh Daihatsu dengan 46.003 unit, diikuti oleh Honda dengan 28.066 unit.

Di sisi lain, Mitsubishi Motors mencatatkan penjualan wholesales yang cukup baik dengan 25.704 unit, sementara Suzuki berada di belakang dengan 17.800 unit.

Peugeot, pabrikan asal Prancis, mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Penjualan wholesales merek ini hanya mencapai 23 unit sepanjang Januari-Maret 2024, menjadikannya sebagai merek dengan penjualan terendah.

Penurunan penjualan Peugeot juga tercermin dari angka yang sangat rendah pada Maret 2024, di mana hanya 3 unit yang terjual. Sepanjang tahun 2023, Peugeot hanya mampu menjual 199 unit.

- Advertisement -

Merek Lain dengan Penjualan Rendah

Selain Peugeot, sejumlah merek mobil lainnya juga mengalami penurunan penjualan yang cukup besar. Nissan hanya berhasil menjual 354 unit, UD Trucks 452 unit, Wuling 5.457 unit, Isuzu 6.846 unit, dan Hyundai 7.243 unit.

Penurunan ini menunjukkan adanya perlambatan ekonomi yang tengah berlangsung, yang berdampak pada minat konsumen terhadap pembelian mobil baru. Peningkatan biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi telah membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang.

Selain faktor ekonomi, faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan penjualan mobil adalah persaingan yang semakin ketat di pasar otomotif. Produsen mobil berlomba-lomba menawarkan fitur dan teknologi baru untuk menarik konsumen, sehingga menciptakan lingkungan yang sangat kompetitif.

- Advertisement -

Para ahli memperkirakan bahwa industri otomotif akan terus menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang. Perlambatan ekonomi global dan meningkatnya persaingan akan menjadi hambatan utama bagi pabrikan mobil. Namun, mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan menawarkan produk yang menarik konsumen kemungkinan besar akan mengatasi badai dan muncul sebagai pemenang.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular