Prabowo Subianto, Arsitek Misi Kemanusiaan Bersejarah ke Gaza
Dalam sebuah langkah bersejarah, Indonesia berhasil mengirimkan bantuan langsung melalui udara ke Jalur Gaza yang dilanda konflik. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya tanpa henti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang memanfaatkan hubungan pribadinya dengan Raja Yordania Abdullah II untuk membuka jalur bantuan bagi Palestina.
Khairul Fahmi, pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), mengapresiasi peran krusial Prabowo dalam melancarkan misi kemanusiaan ini. Kedekatannya dengan Raja Abdullah II telah menjadi jembatan penghubung yang membuka jalan bagi bantuan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Gaza.
“Hubungan pribadi itu sangat bermanfaat bagi lancarnya tugas pengiriman bantuan,” kata Fahmi. “Kalau itu hanya tugas tanpa kedekatan yang nyata, pengiriman langsung melalui airdropping mungkin sulit terlaksana.”
Yordania, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, berperan sebagai negara penengah yang memungkinkan bantuan dari Indonesia mencapai Gaza. Fakta bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel menjadi penghalang besar, namun hubungan baik Prabowo dengan Raja Abdullah II berhasil mengatasi kendala tersebut.
“Kita cetak sejarah untuk pertama kalinya dan mengirimkan bantuan secara langsung melalui udara, berkat hubungan personal Prabowo dengan Raja Yordania yang merupakan sahabat lama,” ujar Fahmi.
Selain memberikan bantuan logistik, Prabowo juga terus mengadvokasi kemerdekaan Palestina di kancah internasional. Komitmennya terhadap perjuangan Palestina terlihat jelas dalam pidato-pidatonya di forum-forum PBB.
“Sejauh ini, misi diplomasi Indonesia tetap bersuara keras di forum-forum internasional, termasuk PBB, untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Fahmi.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina diperkirakan akan semakin kuat setelah Prabowo resmi dilantik sebagai presiden. Ia telah berjanji untuk mendirikan Kedutaan Besar RI di Palestina, yang akan memperkuat kehadiran diplomatik Indonesia di Timur Tengah dan menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
“Peningkatan itu ya terutama berkaitan dengan penguatan misi diplomatik, pembentukan KBRI segala macam itu pasti dilakukan,” kata Fahmi. “Jelas tidak akan ada penurunan dalam komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, bahkan akan meningkat, apalagi Prabowo punya riwayat hubungan yang cukup panjang juga dengan Timur Tengah.”
Misi kemanusiaan ke Gaza merupakan bukti nyata dari kepemimpinan Prabowo yang humanis dan strategis. Dengan memanfaatkan hubungan pribadinya dan advokasi internasionalnya yang kuat, ia telah membuka babak baru dalam dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Langkah bersejarah ini akan selamanya dikenang sebagai tonggak penting dalam perjuangan kemanusiaan dan hubungan Indonesia-Palestina.