Partai Golkar Buka Pintu Lebar untuk Bakal Calon Pemilihan Kepala Daerah di Nusa Tenggara Barat
Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeklarasikan kesiapannya untuk membuka peluang seluas-luasnya bagi kader internal maupun tokoh masyarakat yang tidak terafiliasi dengan partai untuk maju sebagai bakal calon dalam Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB, Firadz Pariska, di Mataram, Selasa (21/2/2023).
“Kami membuka diri bagi siapa pun yang berpotensi untuk dicalonkan, baik kader maupun nonkader,” ujar Firadz.
Meski membuka peluang bagi nonkader, Golkar NTB menegaskan tetap mengutamakan kader internal untuk diusung. Namun, keputusan akhir tetap akan didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh partai.
“Kami sangat rasional, untuk mengukur calon yang kami usung itu adalah hasil survei. Tapi kita dahulukan kader dulu,” jelas Firadz.
Terkait isu yang berkembang bahwa Ketua DPD Golkar NTB, Mohan Roliskana, hanya akan fokus pada Pilkada Kota Mataram, Firadz membantahnya tegas. Ia menyatakan bahwa Mohan tetap menjadi salah satu kandidat kuat bakal calon gubernur yang akan diusung oleh Golkar.
“Siapa bilang beliau (Mohan) tidak bakal maju di Pilgub? Kalau masyarakat yang minta, pasti beliau siap,” tegas Firadz.
Sebagai indikasi kesiapannya, Mohan Roliskana telah bersedia ikut serta dalam survei bersama sejumlah figur potensial lainnya.
“Kalau sudah mau disurvei untuk di Pilgub, itu menandakan beliau siap,” imbuh Firadz.
Rencananya, Partai Golkar NTB akan melakukan survei untuk menjaring bakal calon gubernur (cagub) dan bakal calon wakil gubernur (cawagub) dari internal partai. Beberapa nama yang diusulkan antara lain Mohan Roliskana, mantan Bupati Lombok Tengah Suhaiki FT, Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi, serta Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri.
“Survei ini merupakan cara yang rasional dalam menentukan siapa bacagub dan bacawagub yang akan bertarung nanti,” jelas Firadz.
Selain cagub dan cawagub, Partai Golkar NTB juga akan melakukan survei untuk menjaring bakal calon kepala daerah di semua kabupaten dan kota di NTB.
“Survei awalnya menyangkut sisi popularitas dari beberapa figur yang sudah diberikan surat tugas. Kemudian pada survei lanjutan-nya nanti akan mengerucut pada survei bersama pasangannya,” ungkap Firadz.
Meski survei akan dimulai pada 20 April 2023, Partai Golkar NTB tetap memberikan kesempatan kepada calon kepala daerah dari luar partai untuk mendaftar.
“Masih ada peluang kok. Karena ini sifatnya masih dinamis,” pungkas Firadz.