Sabtu, November 23, 2024
BerandaKesehatanLibur Lebaran 'Dihantui' Flu Singapura Dan DBD, Kemenkes Minta Warga RI Waspada

Libur Lebaran ‘Dihantui’ Flu Singapura Dan DBD, Kemenkes Minta Warga RI Waspada

- Advertisement -

Suratsuara.com – Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh Indonesia akan merayakan Lebaran, momen yang dinantikan setiap tahun. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, ada ancaman yang mungkin mengganggu kemeriahan liburan ini. Kali ini, flu Singapura dan DBD (Demam Berdarah Dengue) menjadi fokus perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). Kemenkes pun meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Flu Singapura dan DBD: Ancaman Serius di Musim Libur Lebaran

Flu Singapura, atau biasa disebut juga sebagai flu burung, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A H5N1. Virus ini dapat menular dari burung ke manusia, dan dalam beberapa kasus, dari manusia ke manusia. Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Namun, flu Singapura dapat berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan pneumonia atau bahkan kematian.

Sementara itu, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala awal DBD mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sendi. Namun, dalam beberapa kasus, DBD dapat berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa.

Langkah-langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Kemenkes mengingatkan bahwa pencegahan merupakan langkah terbaik dalam menghadapi kedua penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan flu Singapura dan DBD antara lain:

  1. Menjaga Kebersihan Diri: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, dapat membantu mengurangi risiko penularan kedua penyakit ini.
  2. Menggunakan Masker: Menggunakan masker dapat membantu melindungi diri dari penularan flu Singapura, terutama jika berada di area dengan risiko tinggi.
  3. Menghindari Tempat-Tempat yang Berpotensi Menjadi Sarang Nyamuk: DBD menyebar melalui gigitan nyamuk, maka menghindari tempat-tempat yang lembab, seperti genangan air, dan menggunakan kelambu saat tidur dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.
  4. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan bak air dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah juga merupakan langkah penting dalam mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.
  5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan hidup sehat secara umum dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) meminta warga tetap mewaspadai penularan penyakit selama libur Lebaran. Dua penyakit yang dikhawatirkan menyerang pemudik yakni flu Singapura atau penyakit tangan kaki mulut dan DBD.

“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata juru bicara Kemenkes dr M Syahril dalam keterangan resmi Kemenkes, Kamis (11/4/2024).

- Advertisement -

Di pekan ke-13 tahun 2024, Kemenkes mencatat 6.500 kasus flu Singapura yang sebagian besar terjadi pada usia anak. Kasus terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119 kasus), disusul Banten (1.171 kasus) DI Yogyakarta (561 kasus), dan Jawa Tengah (464 kasus).

dr Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr. Syahril.

Selain itu penyakit DBD juga perlu diwaspadai selama libur Lebaran. Terlebih angka penularan penyakit ini mengalami kenaikan di tahun 2024.

- Advertisement -

Di pekan pertama April 2024, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.

Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular