Suratsuara.com – Pada saat-saat terakhir, rumor dan spekulasi seringkali menjadi bagian tak terhindarkan dari arena politik. Belakangan ini, rumor tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berniat merebut kursi Ketua Umum PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) telah mencuat ke permukaan. Respons Puan Maharani, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPR RI, terhadap isu ini adalah bukti dari kedewasaan politik yang mengutamakan kestabilan internal partai.
Ketika disinggung tentang rumor tersebut dalam sebuah wawancara, Puan Maharani dengan tegas menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang kokoh dan solid. Dia menekankan pentingnya kesatuan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan politik, dan menegaskan bahwa PDIP tidak hanya berkembang sebagai sebuah organisasi politik, tetapi juga sebagai sebuah keluarga politik yang mengutamakan kepentingan bersama di atas segalanya.
Puan Maharani, yang juga merupakan putri dari Megawati Soekarnoputri, pendiri PDIP dan Presiden Indonesia kelima, menggarisbawahi bahwa partai ini telah dibangun atas dasar prinsip kekeluargaan dan kesetiaan kepada ideologi serta program partai. Dengan demikian, rumor seputar ambisi individu tertentu tidak seharusnya mengganggu kesatuan dan kesolidan yang telah terjalin selama ini.
Dalam pandangan Puan Maharani, kepemimpinan dalam PDIP bukanlah tentang dominasi satu individu, tetapi tentang kolektivitas dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, sikap terbuka dan transparan terhadap segala bentuk aspirasi dan pendapat menjadi kunci dalam menjaga kohesi internal partai.
Perlu dicatat bahwa dalam politik, spekulasi dan rumor adalah bagian dari permainan. Namun, tanggapan bijak dan matang seperti yang ditunjukkan oleh Puan Maharani adalah cermin dari kedewasaan politik yang tidak hanya menghormati institusi partai, tetapi juga nilai-nilai demokrasi dan keadilan.
Dengan sikap yang teguh dan kepemimpinan yang tegas, Puan Maharani menegaskan bahwa PDIP akan terus bergerak maju sebagai kekuatan politik yang mampu menjaga kestabilan dan mengemban amanah rakyat. Baginya, integritas dan kebersamaan dalam menjalankan misi politik adalah pondasi yang tidak dapat dikompromikan.
Sementara rumor dan spekulasi mungkin akan terus muncul di dunia politik yang dinamis ini, sikap penuh kepercayaan dan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip partai akan tetap menjadi landasan yang kokoh bagi PDIP. Dan dalam setiap langkahnya, respons bijak dan penuh tanggung jawab seperti yang ditunjukkan oleh Puan Maharani akan selalu menjadi pemandu dalam menjaga keutuhan dan kejayaan partai.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani enggan merespons, terkait kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan merebut kursi ketua umum PDI Perjuangan.
Puan hanya menggelengkan kepala saat ditanya awak media perihal kabar tersebut yang diungkapkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Pernyataan Hasto soal rumor pengambilalihan kursi Ketum PDIP mulanya disampaikan di acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4). Hasto awalnya bicara Presiden Jokowi telah melakukan abuse of power.
“Jadi abuse of power sama. TNI Polri juga banyak saksi yang menyatakan. Kemudian kendaraan politik dulu adalah Golkar, sekarang gagasan suatu koalisi besar permanen, rencana pengambil alihan Golkar dan PDIP,” kata Hasto.
Hasto mengatakan dalam kabinet Presiden Jokowi, ada menteri powerful dan menteri super powerful. Namun, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP ialah menteri powerful.
“Jauh sebelum pemilu, 5-6 bulan, ada seorang menteri powerful, ada yang super powerful dan powerful, supaya nggak salah image,” ujarnya.
Sementara, Presiden Jokowi ditanya wartawan mengenai rumor tersebut. Jokowi justru bertanya balik bukankah selama ini dirinya diisukan mengambil alih Partai Golkar.
“Bukan Golkar?” kata Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4).
Presiden Jokowi merasa heran dengan rumor-rumor merebut kursi ketua umum partai. Dia meminta agar pihak-pihak tersebut tidak memunculkan rumor belaka.
“Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua, jangan seperti itu, jangan seperti itu,” imbuhnya.