Suratsuara.com – Putus cinta adalah salah satu pengalaman pahit yang hampir semua orang alami dalam kehidupannya. Bagi sebagian orang, proses untuk move on dari hubungan yang berakhir bisa terasa sangat sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Namun, seberapa lama seorang pria bisa move on setelah putus?
Mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk move on setelah putus, hal ini sebenarnya sangat bervariasi tergantung pada individu masing-masing. Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses pemulihan setelah putus, seperti durasi hubungan sebelumnya, tingkat keterlibatan emosional, dan kesiapan mental seseorang untuk menerima kenyataan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Positive Psychology, hasilnya menunjukkan bahwa laki-laki biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama daripada wanita untuk benar-benar move on setelah putus. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan dalam cara mereka mengatasi emosi dan mengekspresikan perasaan.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa proses move on setelah putus bukanlah suatu kompetisi atau perlombaan. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda dalam mengatasi dan memulihkan diri dari patah hati. Ada beberapa langkah yang dapat membantu mempercepat proses ini, seperti:
- Menerima kenyataan: Langkah pertama yang penting adalah menerima bahwa hubungan telah berakhir dan tidak ada jalan kembali. Hal ini membantu seseorang untuk mulai melangkah maju.
- Mengelola emosi: Penting untuk mengizinkan diri sendiri merasakan berbagai emosi yang muncul, seperti sedih, marah, atau kecewa. Mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat, seperti berbicara dengan teman dekat atau menulis jurnal, dapat membantu dalam proses penyembuhan.
- Menjaga kesehatan fisik dan mental: Meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri dengan pola makan sehat, olahraga, dan tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan mental.
- Membangun kembali kehidupan sosial: Bersosialisasi dengan teman-teman dan keluarga, serta mencoba hal-hal baru yang menyenangkan, dapat membantu mengalihkan perhatian dari kesedihan akibat putus cinta.
- Mencari bantuan profesional: Jika merasa kesulitan untuk move on atau mengatasi perasaan yang mendalam, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam masalah ini.
Dalam kesimpulannya, tidak ada patokan waktu pasti berapa lama seorang pria bisa move on setelah putus. Yang terpenting adalah memberikan waktu dan ruang bagi diri sendiri untuk menyembuhkan luka dan kembali bangkit dengan lebih kuat. Setiap proses pemulihan memiliki ritme dan langkahnya masing-masing, dan yang terbaik adalah menghormati dan memahami diri sendiri dalam menghadapinya.
Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk move on dari sebuah hubungan percintaan setelah putus. Ada yang lama, namun ada pula yang sebentar.
Banyak orang mengatakan bahwa laki-laki umumnya bisa move on lebih cepat karena berbagai hal. Misalnya, laki-laki tersebut mudah mendapatkan pasangan atau pacar baru yang bisa mengobati kesedihannya.
Tapi sebenarnya tak sedikit juga laki-laki yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk move on. Semua tergantung pada seberapa lama dan berarti hubungan sebelumnya.
Berdasarkan data survei Singles in America dari Match, laki-laki umumnya lebih cepat melupakan putus cinta.
Match mensurvei lebih dari 5.000 laki-laki dan perempuan, kemudian menemukan bahwa separuh dari laki-laki bisa move on dalam waktu satu bulan, sementara rata-rata perempuan membutuhkan waktu empat bulan.
“Kemungkinan ada beberapa alasan untuk hal ini,” kata seorang psikolog klinis, Ramani Durvasula, PhD, seperti dikutip dari laman Glamour, pada Selasa (2/4/2024).
Menurutnya, laki-laki tidak dibiasakan untuk komunikasi emosional dengan cara yang sama seperti perempuan.
Selain itu, hubungan mungkin seringkali memiliki fungsi yang berbeda untuk laki-laki, dan pada usia yang lebih muda, mereka tidak merasakan tekanan yang sama tentang pernikahan.
Laki-laki yang lebih cepat move on mungkin juga pandai mengkotak-kotakkan diri, yang berarti mereka dapat menempatkan hubungan lama di masa lalu dan melihat pengalaman kencan yang baru apa adanya, sesuatu yang baru dan berbeda.
Dan, katanya, laki-laki mungkin juga lebih bisa memandang seks sebagai hubungan fisik, daripada sesuatu yang emosional.
Kendati demikian, meski tampaknya laki-laki lebih cepat move on daripada perempuan, namun hal itu bisa saja merupakan strategi mereka untuk menutupi kesedihan.
Terapis pernikahan dan keluarga, David Klow menungungkapkan bahwa dalam hal putus cinta, move on lebih cepat belum tentu lebih baik.
“Bagi kami, meluangkan waktu dan memproses kehilangan atau penolakan sebenarnya lebih sehat daripada move on dengan cepat, ” jelasnya.
Itulah mengapa para ahli mengatakan bahwa sebaiknya kita move on dari putus cinta dengan cara yang terasa alami.
Sebaliknya, Durvasula merekomendasikan untuk tetap sibuk, curhat dengan teman, memanjakan diri sendiri, dan menghabiskan waktu dengan orang lain.
“Kita tidak bisa terburu-buru menyembuhkan patah hati. Tapi, patah hati selalu menyembuhkan dan memberi ruang untuk sesuatu yang lebih baik,” katanya.
“Lebih baik menyembuhkan secara alami daripada membohongi diri sendiri dan dunia bahwa kita telah move on lebih cepat dari waktu yang seharusnya,” imbuh dia.