Suratsuara.com – Pada suatu malam yang mendebarkan di Stadion My Dinh, Hanoi, Indonesia berhasil mencatat sejarah baru dengan meraih kemenangan meyakinkan atas tim tuan rumah Vietnam. Kemenangan ini bukan hanya berkat kerja keras timnas Indonesia di lapangan, tetapi juga karena keberuntungan dan dukungan luar biasa dari suporter muda yang baru berusia tiga bulan, Marselino.
Marselino, bukanlah nama seorang pemain sepak bola, melainkan bayi laki-laki kecil yang menjadi bintang sorotan dalam kemenangan gemilang Indonesia tersebut. Bayi ini memiliki kisah yang mengharukan di balik kehadirannya di stadion saat pertandingan berlangsung.
Ibu Marselino, Nyonya Rika, merupakan salah satu suporter setia timnas Indonesia. Meskipun usianya masih muda sebagai seorang bayi, Marselino telah menemani ibunya di setiap pertandingan penting timnas Indonesia. Kebiasaan ini dimulai sejak Marselino berusia dua bulan, saat Nyonya Rika membawa bayinya untuk pertama kalinya ke stadion.
“Sejak Marselino lahir, saya ingin membiasakan dia dengan atmosfer sepak bola, terutama dukungan kami untuk timnas Indonesia. Saya percaya bahwa semangat suporter bisa memberikan energi positif kepada pemain dan turut mendukung mereka meraih kemenangan,” ujar Nyonya Rika dengan penuh semangat.
Ketika pertandingan melawan Vietnam semakin dekat, Nyonya Rika tidak ragu untuk membawa Marselino ke stadion, meskipun beberapa orang skeptis dengan keputusannya membawa bayi ke tempat yang begitu ramai dan berisik. Namun, Nyonya Rika yakin bahwa Marselino akan memberikan dukungan yang luar biasa bagi timnas Indonesia.
Saat Indonesia berhasil mencetak gol pertama, sorak sorai Marselino terdengar jelas di antara suara-suara suporter lainnya. Meskipun masih bayi yang belum bisa bicara, ekspresi gembira dan antusiasme Marselino terpancar dari tatapan matanya yang penuh semangat.
Kemenangan akhirnya diraih oleh Indonesia dengan skor yang membanggakan. Suasana stadion yang awalnya penuh tekanan dan ketegangan berubah menjadi pesta rakyat yang meriah. Marselino, yang masih terjaga dalam dekapan hangat ibunya, menjadi simbol keberhasilan dan semangat juang timnas Indonesia.
Kisah Marselino bukan hanya menghangatkan hati para penggemar sepak bola, tetapi juga memberikan pelajaran tentang kekuatan dukungan dan keyakinan dalam meraih prestasi. Bagi Marselino, usianya yang baru tiga bulan tidak menghalangi untuk turut serta memberikan dukungan kepada tim kesayangannya.
Seiring waktu berjalan, Marselino akan tumbuh besar dan mungkin suatu hari nanti akan menjadi pemain sepak bola yang hebat, atau bahkan menjadi salah satu suporter terbaik yang terus mendukung Indonesia di kancah internasional. Kemenangan megah Indonesia di markas Vietnam menjadi tonggak bersejarah yang akan dikenang, dan Marselino adalah bagian tak terpisahkan dari cerita itu.
Timnas Indonesia sudah sangat lama tak menang lawan Vietnam di Stadion My Dinh. Kemenangan terakhir terjadi saat Marselino Ferdinan baru berusia tiga bulan.
Vietnam vs Indonesia berlangsung di My Dinh, Hanoi, dalam matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/3/2024) malam WIB. Pada duel di Jakarta, skuad Garuda mampu menang 1-0.
Timnas Indonesia selanjutnya gantian bertandang ke markas Vietnam. Duel matchday keempat lawan Vietnam nantinya berlangsung di Stadion My Dinh, Selasa (26/3).
Indonesia sudah sangat lama tidak bisa menang di markas Vietnam. Hasil manis terakhir didapat pada 11 Desember 2004, yang kala itu Indonesia menang 3-0 di ajang Piala AFF.
Artinya, kemenangan terakhir didapat hampir 20 tahun yang lalu. Saat Indonesia menang, pemain seperti Marselino Ferdinan baru berusia tiga bulan dan Rafael Struick berusia satu tahun sembilan bulan.
Ada pula kapten Rizky Ridho yang baru berusia tiga tahun saat Boaz Solossa, Mauly Lessy, dan Ilham Jayakusuma menghujam gawang Vietnam. Bahkan, Hokky Caraka masih ada dalam kandungan pada momen kemenangan Indonesia itu.
Indonesia saat ini duduk di posisi kedua dengan empat poin. Vietnam ada di urutan ketiga dengan tiga angka.
Puncak klasemen dihuni Irak dengan sembilan poin. Filipina ada di dasar dengan satu angka.