Sabtu, Juli 6, 2024
BerandaTravel6 Wisata Religi Di Bandung, Pas Dikunjungi Saat Ramadhan

6 Wisata Religi Di Bandung, Pas Dikunjungi Saat Ramadhan

- Advertisement -

Suratsuara.com – Ramadhan jadi salah satu waktu yang pas untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata religi.

Bagi kamu yang tinggal atau berdomisili di Bandung dan sekitarnya, ada beberapa tempat wisata religi yang bisa dikunjungi.

Dari masjid-masjid megah hingga makam-makam bersejarah, setiap tempat wisata religi ini seolah memancarkan pesona dan kedamaian tersendiri.

Wisata religi di Bandung

Berikut merupakan wisata religi di Bandung yang bisa kamu datangi, terutama saat bulan Ramadhan:

Masjid Raya berlokasi di Alun-Alun Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum No.14, Balonggede, Kecamatan Regol.

Dok./KRISTIAN ERDIANTO Masjid Raya Bandung yang bisa menjadi salah satu wisata religi di Bandung

Masjid ini dilengkapi dengan dua menara serupa yang tingginya mencapai 81 meter di kedua sisinya.

- Advertisement -

Selain struktur bangunan utamanya, halaman masjid juga didekorasi dengan rumput sintetis yang menambahkan sentuhan estetis yang menarik dan cocok untuk berfoto.

Beberapa objek wisata di sekitar Alun-alun Bandung dapat dijangkau dengan berjalan kaki, termasuk Museum Konferensi Asia Afrika dan Sudirman Street Food.

Masjid dengan desain kontemporer yang dibangun dalam bentuk kubus berwarna abu-abu, yaitu Masjid Al-Irsyad.

Dok. http://duniamasjid.islamic-center.or.id Masjid Al Irsyad di Kota Bandung

- Advertisement -

Dinding masjid ini dilengkapi dengan banyak lubang berbentuk tulisan arab bertuliskan kalimat syahadat, Laailaha illallah Muhammadur Rasulullah atau Tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah.

Arsitek dari Masjid Al-Irsyad adalah Ridwan Kamil, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Masjid ini terletak di Jalan Parahyangan Km 2,7, Kota Baru Parahyangan, Cipeundeuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Jalan Cimincrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, mempunyai keistimewaan tersendiri.

Nippon Paint Masjid Al Jabbar

Dibangun di atas kolam retensi, masjid ini memberikan kesan seolah-olah melayang di atas danau ketika air kolam mencapai batas permukaan.

Desain arsitektur Masjid Al-Jabbar yang memukau mencerminkan kemegahan Islam dengan kubah indah, ukiran halus, dan ornamen artistik yang menawan.

Kampung Mahmud adalah sebuah desa adat yang terkenal karena terdapat beberapa makam yang dianggap suci oleh penduduk setempat.

Selain penduduk lokal yang rutin melakukan ziarah ke makam-makam tersebut, para wisatawan dari luar kampung juga sering datang untuk berdoa kepada leluhur dan menikmati suasana tenang di kampung tersebut.

Di Kampung Mahmud, terdapat tiga makam leluhur yang sangat dihormati, yaitu Eyang Abdul Manaf, Eyang Dalem Abdullah Gedung, dan Agung Zaenal RIF.

Dilansir dari TribunJabar.com, Rabu (13/03/2024) Salah satu destinasi wisata religi yang populer adalah Makam Keramat Mama Eyang Rende, terletak di Desa Rende, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dok Jabar/Mumu Mujahidin Potret Kakek Rende atau Mama Kiai Ahmad Zakariyya di Kampung Rende RT 01/02 Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

Mama Rende dikenal sebagai tokoh yang memperluas pengaruh agama Islam di wilayah Bandung.

Nama asli Mama Rende adalah Kiai Ahmad Zakariyya, yang dulunya menyebarkan ajaran agama Islam secara rahasia dengan mengenakan pakaian yang sederhana.

Ia wafat sekitar 73 tahun yang lalu, pada tahun 1939, dalam usia sekitar 97 tahun. Makam ini dapat dikunjungi sepanjang waktu, dan tidak ada biaya masuk.

Eyang Dalem Ibrahim Cipatik adalah seorang ulama yang memainkan peran yang signifikan dalam penyebaran agama Islam di Bandung.

Selain itu, selama hidupnya sebagai seorang ulama, ia juga terlibat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Menurut cerita dari masyarakat setempat, ia dikatakan telah berhasil mengusir pasukan Belanda yang hendak memasuki wilayah Cipatik.

Karena jasanya yang besar tersebut, banyak wisatawan yang datang ke tempat ini untuk berziarah dan mengirimkan doa untuk Eyang Dalem Ibrahim Cipatik.

Makam Eyang Dalem Ibrahim Cipatik dapat dikunjungi oleh para peziarah kapan saja, karena kawasan ini buka setiap hari selama 24 jam dan tidak dikenakan biaya masuk.

Lokasinya terletak di Kompleks Pemakaman Pataruman, Desa Cipatik, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular